Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah China mengirimkan dua kapal penyelamat untuk menjelajahi perairan Laut China Selatan, terkait hilangnya pesawat milik maskapai penerbangan Malaysia Airlines yang berangkat dari Kuala Lumpur menuju Beijing, China pada Sabtu (8/3/2014).
CEO Malaysia Airlines Ahmad Jauhari Yahya dalam pernyataan resminya mengatakan pesawat Boeing 777-200 ER dengan nomor penerbangan MH370 itu, terakhir melakukan kontak dengan pengendali lalu lintas udara 120 mil di atas laut lepas pantai timur Kota Malaysia dari Kota Bharu.
Menurutnya, saat ini, pemerintah Malaysia dan Vietnam tengah melakukan pencarian dan penyelamatan bersama. Pemerintah China juga telah mengirimkan dua kapal penyelamat menyusuri Laut China Selatan untuk membantu penyelamatan apapun.
"Kami sangat khawatir. Kami berharap semua orang dalam pesawat itu selamat," ujar Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Beijing, seperti dikutip Reuters, Sabtu (8/3/2014).
Ahmad Jauhari mengatakan dari 239 penumpang pesawat MH370 itu, terdiri atas 152 warga China, 38 warga Malaysia, dan 12 warga negara Indonesia.
Selain itu, juga ada 7 penumpang warga Australia, 3 warga Perancis, 3 warga Amerika Serikat, 2 warga New Zealand, 2 warga Ukraina, 2 warga Kanada, 1 warga rusia, 1 warga Italia, 1 warga Taiwan, 1 warga Belanda, dan 1 warga Austria.
Sementara itu, pilot pesawat adalah Kapten Zaharie Ahmad Shah warga negara Malaysia yang berumur 53 tahun. Zaharie sudah bekerja di Malaysia Airlines sejak 1981 dan memiliki 18,365 jam terbang.
Kedutaan Besar China di Malaysia telah membentuk tim darurat yang dipimpin oleh Duta Besar China untuk menangani insiden tersebut.
Malaysia Airlines adalah maskapai nasional Malaysia dan salah satu yang terbesar di Asia. Tiap hari maskapai ini mengangkut hampir 37.000 penumpang ke 80 destinasi di seluruh dunia.