Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apersi: Rumah Tapak Semakin tak Ekonomis di Jatim

Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jawa Timur menilai pengembangan rumah tapak di Surabaya semakin tidak ekonomis akibat tingginya harga tanah.
Pembangunan rumah tapak/Bisnis
Pembangunan rumah tapak/Bisnis

Bisnis.com,  SURABAYA--Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jawa Timur menilai pengembangan rumah tapak di Surabaya semakin tidak ekonomis akibat tingginya harga tanah.

Ketua Apersi Jawa Timur Supratno menguraikan harga tanah per meter di daerah utama, semisal Jalan Ahmad Yani bisa Rp20 juta per meter. Sehingga sangat tidak mungkin dibangun rumah tapak di kawasan utama.

"Kalau Rp20 juta per meter berapa harus dijual rumah semisal tipe 45? Kalaupun rumah susun harus 20 lantai, itupun baru Rp1 juta per meter," jelasnya, Jumat (7/3/2014).

Dia mencontohkan harga tanah di Ketintang (sekitar 2 kilometer dari Ahmad Yani) Rp5 juta per meter. Sehingga harga jual rumah tapak bisa Rp800 juta-Rp1 miliar.

Oleh karena itu, lanjut dia, rumah tapak yang sekarang dijual bisa jadi berdiri di atas persediaan tanah yang didapatkan saat harga murah. Sedangkan untuk menambah lahan (land bank) baru untuk rumah tapak sangat sulit.

"Paling mungkin pengembangannya kawasan komersial. Untuk hunian arahnya ke vertikal, tapi memang kemungkinan pengembangan komersial bila di Surabaya," tambahnya.

Menurutnya, pengembangan kawasan hunian akhirnya bergeser ke kawasan penopang seperti Sidoarjo maupun Gresik. Pola itupun belum tentu menjamin ketersediaan rumah terjangkau.

Sebagai gambaran, sambungnya, rumah ukuran 45 meter persegi di kawasan penyangga bisa mencapai Rp300 juta. Sehingga rumah murah subsidi pemerintah hampir tidak mungkin dibangun di kawasan itu.

"Saya belum mendengar ada anggota yang bangun rumah murah subsidi pemerintah di Sidoarjo. Sepertinya Gresik ada tapi sudah berbatasan dengan Lamongan [2 jam dari Surabaya]," urainya.

Berdasar survei residensial Bank Indonesia 2013, kenaikan harga rumah tipe menengah di Surabaya 21,69% dan 25,07% untuk rumah tipe kecil. Kenaikan seperti tahun lalu berlanjut pada triwulan I 2014 dengan prediksi kenaikan tipe kecil 18,67%, tipe menengah 34,88% dan tipe atas 12,17%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper