Bisnis.com, JAKARTA—Ketegangan yang terjadi antara Ukraina dan Rusia yang akhir-akhir ini membuncah, rupanya telah mencuri perhatian berbagai kalangan di dunia.
Pengamat militer dunia menilai bahwa Ukraina bukanlah lawan yang sepadan untuk Rusia. Jika terjadi pertempuran para pengamat menilai Ukraina dapat dengan mudah dilumpuhkan oleh Rusia.
Namun begitu, sebagian kalangan menilai justru pertempuran sebenarnya bukanlah antara Ukraina dan Rusia, melainkan antara Amerika Serikat dan Rusia.
Secara lantang AS bersama Sekutu menyerukan pembelaannya kepada Ukraina dan mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada Rusia jika negara itu tetap melanjutkan invasi militernya ke Ukraina.
Jika ketegangan meningkat, bukan sebuah hal yang mustahil perang dingin yang terjadi antara Dunia Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya dengan Dunia Komunis yang dipimpin Uni Soviet pada era 1947-1991 dapat terulang kembali.
Seandainya terjadi, yuk kita intip kekuatan militer kedua negara melalui kecanggihan jet tempurnya.
Di pihak AS, mereka memiliki F-22 Raptor atau yang dikenal dengan pesawat siluman. Pesawat ini awalnya direncanakan untuk dijadikan pesawat tempur superioritas udara dan menghadapi pesawat tempur Uni Soviet. Pesawat ini juga dilengkapi peralatan untuk serangan darat, peperangan elektronik, dan sinyal intelijen.
Pesawat tempur modern ini memakai fitur yang membuat mereka lebih sulit dideteksi radar. F-22 dirancang untuk membawa peluru kendali udara yang tersimpan secara internal di dalam badan pesawat agar tidak mengganggu kemampuan silumannya.
Dipihak Rusia, mereka memiliki Sukhoi T-50 yang sengaja dirancang untuk menandingi jet tempur siluman F-22 Raptor dan F-35 Lightning II milik AS.
Sukhoi T-50 merupakan pesawat tempur terbaik yang kini dimiliki oleh angkatan bersenjata Rusia, dan merupakan pesawat tempur berteknologi stealth pertama buatan Rusia.
Sukhoi T-50 memiliki kemampuan anti-radar yang sama sekali tidak terdeteksi dan kemampuan manuvernya melebihi F-22 Raptor. Sukho T-50 dapat mengangkut bom berpandu yang memiliki bobot dari 250 kg hingga 1.500 kg.
Sukhoi T-50 memiliki kemampuan supercruise (mencapai kecepatan supersonik tanpa afterburner), persenjataan berupa misil udara ke udara dan udara ke permukaan, rudal anti kapal laut, radar AESA dengan elemen 1.500 array yang kabarnya memiliki kecerdasan buatan. Badan pesawat juga terdiri dari 75% titanium.
Melihat kemampuan Sukhoi T-50 itu, tampaknya AS harus sangat berhati-hati menanggapi aksi provokasi dari Rusia.