Bisnis.com, COPENHAGEN — A.P Moeller-Maersk A/S perusahaan terbesar di Denmark menggunakan kemerosotan pasar di pasar negara berkembang sebagai sebuah kesempatan untuk berinvestasi.
“Ketika kita berinvestasi di pelabuhan dan proyek infrastruktur lainnya, sering kali kita bersaing dengan investor keuangan,” kata Nils Smedegaard Andersen, Chief Executive Officer A.P. Moeller-Maersk A/S dalam wawancara via telepon, Senin (3/3/2014).
Menurutnya, dengan lebih sedikitnya investor keuangan yang tertarik pada pertumbuhan pasar, hal itu membuka peluang bagi perusahaannya untuk berinvestasi.
Maersk yang bergerak di bidang kontainer, operator pelabuhan dan divisi minyak, secara global menginvestasikan dananya sekitar US$7 miliar pada tahun lalu, dengan fokusnya pada pasar negara berkembang.
Kekalahan di pasar negara berkembang tahun ini dari Argentina hingga India menurut Andersen tidak akan mendesak perusahaan untuk menarik kembali komitmennya terhadap kelompok negara berkembang.
“Saya akan bepergian ke pasar negara berkembang tahun ini, yang mana terdapat perluang besar untuk investasi infrastruktur. Saya berada di Afrika selama beberapa minggu pada awal tahun ini, dan telah dijadwalkan melakukan perjalanan ke China dan Amerika Selatan,” kata Andersen.
Investor telah meninggalkan pasar negara berkembang tahun ini karena Federal Reserve AS mengurangi pemberian stimulus moneternya. Selain itu, perlambatan data manufaktur China dan kerusuhan politik di Ukraina telah menambah ketidakpastian.