Bisnis.com, MANADO-- Ratusan mahasiswa dan beberapa dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Sulawesi Utara. Mereka menuntut pemilihan dekan ditinjau ulang karena dinilai tidak sesuai dengan aturan.
Koordinator aksi, Max Mantik mengatakan telah terjadi kesalahan di mana dekan yang terpilih tidak melalui proses penyaringan sebelumnya.
"Ada intervensi dan menyebabkan perpecahan di kalangan staff pengajar. Ini membuat situasi belajar mengajar tidak kondusif sehingga kualitas FK juga menurun," ujar guru besar itu di Manado, Senin (24/2/2014).
Max menegaskan pihaknya menolak penetapan dekan yang dilakukan oleh rektor Unsrat. Pihaknya menuntut proses pemilihan dekan kembali dilakukan dengan mengacu kepada ketetapan dan regulasi yang ada.
Dia juga meminta agar Gubernur Sulut SH Sarundajang selaku Ketua Dewan Penyantun Unsrat memperhatikan dan menyelesaikan kisruh pemilihan dekan tersebut.
Permasalahan pemilihan dekan FK Unsrat bermula dari mekanisme pemilihan yang dinilai inskonstitusional. Para dokter menilai aturan yang ditetapkan dalam pemilihan telah dilanggar rektor.
Aksi mahasiswa dan beberapa dosen itu diterima oleh Sekretaris Provinsi Sulut SR Mokodongan yang bertindak mewakili Gubernur yang sedang mengadakan perjalanan dinas luar kota.
Mokodongan mengatakan pihaknya akan menyampaikan tuntutan para mahasiswa dan dosen kepada Gubernur selaku Ketua Dewan Penyantun Unsrat.
Menurutnya, kisruh pemilihan dekan FK Unsrat harus diselesaikan sebelum pemilihan legislatif pada 9 April mendatang.
"Kami akan menindaklanjuti dan berupaya agar persoalan ini selesai sebelum pemilu legislatif karena kami sudah berkomitman untuk menjamin keamanan selama pemilu," ujarnya.