Bisnis.com, MALANG - Kalangan hotel di Kota Malang, Jawa Timur, mengkhawatirkan erupsi Gunung Kelud akan berdampak panjang pada terganggunya perjalanan travel maupun biro perjalanan menyusul tertutupnya sejumlah akses jalan.
Adi Prasetijono, Sales&Marketing Manager Sahid Montana Hotel Kota Malang, mengatakan akses jalan utamanya yang melewati wilayah Kabupaten Malang bagian barat yakni Pujon, Ngantang, dan Kasembon, sempat lumpuh akibat tebalnya abu vulkanik yang menutup badan jalan.
“Sementara akses jalan tersebut merupakan jalur utama untuk travel maupun biro perjalanan dari arah barat mulai dari Kediri, Jombang, Madiun, dan sejumlah kota di Jawa Tengah (Jateng),” kata Adi di Malang, Selasa (18/2/2014).
Selama ini tidak sedikit tamu hotel yang datang ke Malang berasal dari wilayah Jateng seperti Solo, Jogjakarta, Magelang, dan sekitarnya. Dan keberadaan travel maupun biro perjalanan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi tamu yang bermalam di Sahid Montana.
Sahid sendiri telah menjalin kerjasama dengan sejumlah travel maupun biro perjalanan. Sehingga jika perjalanan travel atau biro perjalanan terganggu, maka tamu yang datang secara otomatis juga ikut tergerus. “Karena itu kami berharap akses jalan yang sempat terputus karena tidak tertutup abu tebal, bisa kembali normal untuk dilalui kendaraan,” jelas dia.
Apalagi sebelum terjadi erupsi Gunung Kelud, akses jalan utama yang menghubungkan Malang-Kediri-Jombang di wilayah Pujon terlebih dahulu longsor akibat diterjang banjir. Akibatnya kendaraan yang melintas hanya dalam satu arah dan menimbulkan kemacetan panjang.
“Beruntung avu vulkanik Kelud tidak sampai masuk ke Kota Malang. Sehingga kondisi tersebut cukup membantu dan membuat tingkat okupansi masih di angka 50%-60%,” ujarnya.
Tidak hanya hotel, pengelola obyek wisata di Kota batu juga berharap situasi utamanya akses jalan yang sempat tertutup akibat debu Kelud bisa dibuka dengan maksimal.
Rina Sari, Communication Head Jawa Timur (Jatim) Park 2 Kota Batu, mengatakan erupsi Kelud mengakibatkan akses menuju Kota Batu menjadi tertutup. “Jalur Pujon, Ngantang, dan Kasembon merupakan pintu masuk utama ke Kota Batu dari arah barat yang memengaruhi tingkat arus wisatawan,” tambah dia.
Saat Kelud meletus jumlah pengunjung ke Jatim Park 2 langsung drop. Dari yang biasanya mencapai 1.000 per hari hanya menjadi 50 orang. Diharapkan situasi bisa berangsur normal sehingga gairah warga untuk berwisata kembali meningkat.