Bisnis.com, MALANG — Kerugian material akibat erupsi Gunung Kelud di wilayah Kab. Malang ditaksir mencapai Rp392 miliar.
Bupati Malang Rendra Kresna mengatakan dampak dari bencana tersebut, yakni rusaknya 3.782 rumah penduduk, bangunan instalasi pemerintah, dan areal persawahan di wilayah Kec. Ngantang, Kasembon, dan Pujon, Kab. Malang.
“Sesuai dengan janji pemerintah maka perbaikan fasilitas-fasilitas dilakukan setelah Gunung Kelud benar-benar dinyatakan aman,” ujar Rendra saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Koperasi SAE Pujon, Selasa (18/2/2014).
Data sementara kerusakan akibat erupsi Gunung Kelud di wilayah Kab. Malang, 20 gedung pemerintahan rusak, sarana prasarana air bersih, serta areal persawahan seluas 5.146 hektare.
Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum menyiapkan 5 kantong lumpur (dam) yang masing-masing berkapasitas 14 meter kubik.
Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan lokasi dam berada di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Kelud di wilayah Kediri dan Blitar.
Pembangunan infrastruktur yang menelan dana Rp100 miliar tersebut akan dimulai tahun ini yang bersumber dari anggaran 2014 dan 2015.
Dengan adanya kantong-kantong lumpur tersebut, maka diharapkan dapat menampung lahar diring Gunung Kelud sehingga tidak merusak infrastruktur maupun menerjang permukiman penduduk.
Dia memperkirakan, volume lava yang keluar dari Gunung Keluar akan mencapai 100 juta meter kubik. Namun biasanya lahar dingin tersebut turun secara bertahap sehingga dapat tertampung di dam yang telah dibangun nantinmya.
Nantinya, lumpur tersebut setelah kering juga bisa digunakan penduduk untuk material bangunan sehingga dam bisa normal lagi.