Bisnis.com, WASHINGTON - Avon Products Inc. bakal membayar US$132 juta untuk mengakhiri penyelidikan dugaan suap yang dilakukan perusahaan kosmetik ternama asal AS itu ke sejumlah pejabat di China dan negara-negara lain.
Avon mengumumkan hal itu pada 12 Februari. Uang tersebut bakal diserahkan ke Securities and Exchange Commission (SEC) dan Kementerian Kehakiman, untuk menyelesaikan investigasi yang telah berlangsung selama 5 tahun.
CEO Avon Sheri McCoy mengatakan pembicaraan dengan pemerintah masih berlangsung dan perusahaan tengah berupaya menyelesaikan perkara ini. "Kami sudah mencapai perkembangan besar," ujarnya.
Avon telah menghabiskan lebih dari US$300 juta dalam 5 tahun terakhir untuk investigasi internal dan laporan kepatuhan. Tahun lalu, perusahaan yang berbasis di New York itu menawarkan US$12 juta kepada SEC tapi ditolak.
Penyelidikan terhadap Avon berlangsung sejak 2008 ketika ada dugaan suap yang dilakukan perusahaan di China. Pada Mei 2011, empat petinggi Avon dipecat karena terlibat dalam penyuapan tersebut.
Avon, yang berdiri pada 1886, menerapkan konsep penjualan langsung ke pelanggan. Mereka adalah salah satu perusahaan yang menggunakan mekanisme penjualan ini.