Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gunung Kelud Meletus: 50% Bus di Tulungagung & Kediri Berhenti Operasi

Setengah dari sekitar 170 bus ekonomi jurusan Kediri dan Tulungagung tidak beroperasi Jumat (14/2/2014) akibat hujan abu yang terjadi akibat letusan Gunung Kelud.
Gunung Kelud, abu vulkanik/Antara
Gunung Kelud, abu vulkanik/Antara

Bisnis.com, SURABAYA - Setengah dari sekitar 170 bus ekonomi jurusan Kediri dan Tulungagung tidak beroperasi Jumat (14/2/2014) akibat hujan abu yang terjadi akibat letusan Gunung Kelud.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Terminal Purbaya Bungurasih Sidoarjo May Ronald menguraikan bus ekonomi jurusan Kediri-Tulungagung biasanya 160-170 unit per hari. Meski demikian saat ini hanya beroperasi 50%.

"Itu bus ekonomi yang tidak ber-ac [air conditioner], tapi kalau yang patas jurusan yang sama ada 5 bus beroperasi dari biasanya 40 bus beroperasi 24 jam," jelasnya, Jumat.

Adapun 6 bus patas jurusan Blitar via Pare tidak beroperasi sama sekali. Sedangkan bus antarprovinsi seperti jurusan Solo, Jogja beroperasi normal. Termasuk bus ke Malang beroperasi seperti biasa.

"Penumpukan penumpang sementara belum ada, termasuk akibat penutupan bandara. Kami sarankan yang mau ke Kediri atau Blitar menggunakan bus turun di Jombang," tambahnya.

Dia tidak menyarankan naik bus jurusan Malang karena belum bisa memastikan apakah kendaraan arah Blitar-Tulungagung dari Arjosari, Malang, beroperasi normal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Miftahul Ulum
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper