Bisnis.com, MALANG - Sedikitnya warga yang berada di 5 desa di Kecamatan, Ngantang, Kasembon, dan sebagian Pujon Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang terkena dampak letusanGunung Kelud mulai diungsikan.
Apriliyanto, Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang, yang berada di lokasi evakuasi saat dihubungi mengatakan dari lima desa tersebut belum semua warga mengungsi.
“Kami terus mengupayakan agar semua warga yang berada di wilayah terdampak Kelud untuk mengungsi. Dan sejauh ini mereka sudah berangsur-angsur mengungsi,” kata Apriliyanto kepada Bisnis, Jumat pagi (14/2/2014).
Sebagian besar warga ditampung di balai desa setempat serta di Koperasi SAE Pujon.
Debu tebal Kelud masih menyelimuti wilayah yang berdampak tersebut. Sehingga petugas juga membagikan masker. Selain itu relawan gabungan dari lintas unsur juga bahu membahu melakukan evakuasi di lokasi.
“Luar biasa bantuan dari relawan. Mereka melakukan evakuasi. Bahkan warga pagi ini [Jumat] baru saja makan pagi bersama,” jelas dia.
Selain Pandansari, Desa Banturejo Kecamatan Ngantang juga terkena dampak cukup serius. Banturejo yang terdiri dari tiga dusun yakni Ngramban, Banturejo, dan Sromo terdapat sekitar 800 jiwa.
Di wilayah Kecamatan Ngantang meliputi Desa Pagersari, Pandansari, Sidodadi, Ngantru dan Banturejo. Sedangkan di Kecamatan Kasembon adalah Desa Pondok Agung, Bayem, dan Kasembon.
“Sejauh ini kami belum mendata berapa warga yang telah mengungsi termasuk kerugian lainnya,” ujarnya.
Petugas juga telah mendirikan tenda di lokasi berdampak. Salah satunya tenda di dirikan di Desa Ngadirejo Kecamatan Ngantang. Pengungsi sebagian besar tidak ditampung di tenda namun berada di tempat aman seperti balai desa, gedung koperasi, maupun kantor kecamatan.
Sementara itu, pemandangan menarik juga terlihat pada sejumlah kendaraan yang masuk ke Kota Malang dalam kondisi dipenuhi debu abu vulkanik. Kendaraan tersebut berplat nomor Kediri, Blitar, Kabupaten Malang (Pujon, Ngantang, dan Kasembon), dan Kota Batu.