Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat Politik yang juga CEO Polmark Indonesia Eep Saefullah Fatah memprediksi hanya ada 7 partai politik yang akan lolos ke Senanyan pada Pemilu Legislatif 2014.
Menurutnya, dari 12 partai peserta Pemilu, PDI Perjuangan diperkirakan akan memenangkan pertarungan di kursi anggota legislatif. Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu diperkirakan akan meraup lebih dari 20% suara.
Partai Golkar diprediksi akan menempati urutan kedua dengan perolehan suara mencapai 15%-17%. Disusul kemudian oleh Partai Gerindera yang tengah peningkatan elektabilitas partainya.
Gerindera yang memiliki Capres Prabowo Subianto dinilai terkerek elektabilitasnya karena sosok Prabowo. Pemilih pada tahun ini diperkirakan akan memilih Gerindera sambil membayangkan Capres yang akan mereka dukung.
"Partai Gerindera kami prediksi akan memperoleh suara 10%-11%," katanya, Selasa (11/2/2014).
Adapun Partai Demokrat sebagai petahana diprediksi akan terpuruk pada Pemilu kali ini. Harapan Ketua Umum Partai Demokrat yang juga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dapat mengatrol elektabilitas partai melalui konvensi, dinilai gagal.
Kegagalan konvensi Demokrat dalam meraih simpati publik dinilai akibat terlalu banyak sentimen negatif yang menyedot perhatian publik dari partai penguasa itu. Misalnya saja kasus korupsi suap SKK Migas dan Proyek Hambalang yang erat kaitannya dengan hukum. Dia memperkirakan elektabilitas Demokrat akan merosot tajam hingga kurang dari 10%.
Selanjutnya, Partai Nasdem yang baru pertama kali mengikuti Pemilu juga diprediksi tidak seperti klaim yang digembar-gemborkan akan meraih lebih dari 10% suara. Dia memprediksi Partai Nasdem hanya akan meraup 6%-7% suara.
Partai Hanura, sambungnya, melalui media yang dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo, yang diklaim merupakan grup media terbesar di Indonsia itu, diprediksi dapat meraup angka di atas parliamentary treshold 3,5%.
Adapun partai-partai berbasis Islam seperti PKB, PAN, PPP dan PKS diprediksi hanya satu yang akan lolos ke parlemen. Khusus PKS, partai ini dinilai tengah terpuruk akibat skandal dugaan korupsi presidennya.
"PKPI dan PBB saya perkirakan hanya akan mendapatkan suara kurang dari 1%. Adapun saat ini pemilih yang belum menentukan pilihan ada 11%-18%," bebernya.
Dari gambaran tersebut, imbuhnya, diprediksi hanya akan ada 7 partai yang melenggangkan kadernya ke Senayan. Sedangkan 5 partai lainnya akan tersingkir.
Hingga akhir Januari 2014, Polmark Indonesia telah menggelar survei di 28 lokasi di Indonesia. Polmark juga melakukan survei pemilih di seluruh Indonesia dengan metodologi multistage random sampling.
