Bisnis.com, KIEV—Uni Eropa mendorong dilakukannya pemilihan umum baru di Ukraina guna memecahkan kebuntuan politik antara pemerintah dan pengunjuk rasa yang berjaga dan membarikade jalan hampir 3 bulan.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton menyerukan Presiden Viktor Yanukovych dan pemimpin oposisi agar melakukan banyak pembicaraan, setelah anggota blok 28 (NATO) mengatakan pihaknya cemas dengan kekerasan dan bukti pelanggaran hak asasi manusia terhadap sipil.
Manurut Catherine dalam pernyataan resmi, Uni Eropa bekerja sama dengan para pemimpin masyarakat sipil untuk membantu mengakhiri demonstrasi yang telah memblokir beberapa bagian di pusat kota Kiev sejak November.
Ukraina telah diguncang krisis yang dipicu pada 21 November ketika Yanukovych melecehkan tawaran untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan Uni Eropa atas kesepakatan US$15 miliar dengan Rusia.
Para pemimpin oposisi berjuang untuk memaksa perubahan dalam konstitusi agar kembali ke versi pra-2004, yang membagi beberapa kekuatan dari presiden ke perdana menteri. Mereka berpendapat Yanukovych telah menyalahgunakan kekuasaan dan membawa negara mendekati garis default.