Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sarapan Pagi Yang Serba Kebetulan

Jumat (31/1/2014) pagi, bertepatan dengan perayaan tahun baru Imlek 2565. Suasana di kawasan Senayan Golf, sepintas terlihat sepi. Namun, beberapa aktivitas di padang golf terlihat ramai.

Bisnis.com, JAKARTA - Jumat (31/1/2014) pagi, bertepatan dengan perayaan tahun baru Imlek 2565. Suasana di kawasan Senayan Golf, sepintas terlihat sepi. Namun, beberapa aktivitas di padang golf terlihat ramai.

Bertolak belakang dengan satu restoran di kawasan tersebut yang terlihat tak begitu ramai. Hanya ada beberapa meja dengan hidangan sarapan pagi yang terlihat terisi.

Tepat diseberang saya, tengah bercengkerama sejumlah tokoh yang tidak terlihat asing.

Ada mantan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla, mantan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Muhammad Lutfi, dan tokoh intelektual Komaruddin Hidayat. Satu orang lagi cukup samar terlihat. Mereka berempat duduk dalam satu meja.

Pagi itu, saya memenuhi janji untuk menghadiri pers confrence terbatas Gita Wirjawan yang akan mengumumkan mundur dari jabatan selaku Menteri Perdagangan (Mendag). Hampir 1,5 jam, saya menanti press confrence dimulai.

Satu yang saya ingat, saat keterangan resmi Gita Wirjawan hendak digelar, tokoh-tokoh tersebut memang sudah beranjak dari mejanya.

Sekitar pukul 10.00 Wib, Gita Wirjawan tiba dan langsung mengumumkan pengunduran dirinya, sebelum dirinya menyampaikan di Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Bahkan, saat ditanya apakah pengumuman mundurnya tersebut diketahui oleh Jusuf Kalla yang saat itu secara kebetulan berada di kawasan Senayan Golf, Gita mengaku hal tersebut belum diketahui oleh JK.

“Beliau [Jusuf Kalla] sering main ke sini. Beliau tidak tahu. Nanti kalau ketemu, sampaikan saja,” ujar Gita saat itu.

Hampir 2 pekan setelah pengunduran diri Gita Wirjawan, santer terdengar sejumlah nama calon pengganti Gita. Menariknya, salah satu nama yang masuk dalam radar tersebut adalah Muhammad Lutfi.

“[Muhammad] Lutfi calon kuat pengganti Gita,” ujar seorang sumber.

Awalnya, ada dua nama yang diajukan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Lutfi termasuk didalamnya, sementara satu nama lagi disebut-sebut Roy Suryo yang kini menjabat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

“Tapi, SBY lebih sreg ke Lutfi,” ungkap sumber itu.

Terlepas ada tidaknya rangkaian peristiwa mundurnya Gita Wirjawan dengan agenda sarapan pagi Jusuf Kalla dan M. Lutfi pada Jumat pagi bertepatan dengan Imlek itu, nama M. Lutfi kini santer menjadi tokoh paling kuat pengganti Gita.

M. Lutfi, satu tokoh muda yang dinilai mampu menarik simpati Presiden SBY. Boleh disebut, Lutfi satu ‘angkatan’ dengan tokoh muda lain seperti, Dino Patti Djalal, Andi Malarangeng, dan Gita Wirjawan.

Saat SBY menjabat sebagai Presiden untuk pertama kalinya, M. Lutfi pernah dipercaya memimpin Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sementara Dino Patti Djalal dan Andi Malarangeng tampil sebagai juru bicara presiden.

Memasuki periode kepemimpinan kedua, Dino Patti Djalal dipercaya menjadi Dubes Amerika Serikat, sementara Andi diangkat oleh SBY sebagai Menpora.

Bertepatan dengan masa kepemimpinan SBY yang kedua, Gita Wirjawan baru masuk ke jajaran ‘orang’ pilihan SBY, saat ditunjuk sebagai Kepala BKPM pada 2009, sebelum ditempatkan sebagai Mendag.

Satu-satunya tokoh muda yang belum memperoleh ‘polesan’ langsung dari SBY, hanyalah M. Lutfi.

Boleh jadi, kabar mengenai posisi Mendag yang akan dipercayakan kepada M. Lutfi, menjadi skenario dari uji tuntas terhadap sosok muda kelahiran 1969 di jajaran kabinet.

Meski dinilai tidak efektif, karena menjabat kurang dari 1 tahun ke depan, Presiden SBY tentu punya alasan tersendiri.

Apalagi sosok seperti Dino Patti Djalal, Gita Wirjawan, dan M. Lutfi merupakan tokoh muda yang harus banyak menimba banyak pengalaman di pemerintahan.

Sebagai Presiden, SBY tentu punya tanggung jawab menyiapkan calon-calon pemimpin masa depan. Dan, apakah sosok muda di atas diinvestasikan untuk suksesi kepemimpinan di masa datang ?

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper