Bisnis.com, PEKANBARU—Pencemaran udara akibat asap yang berasal dari kebakaran sejumlah hutan di Provinsi Riau telah meluas hingga Kota Pekanbaru.
Berdasarkan pantauan Bisnis, kabut yang ditimbulkan oleh asap masih menutupi jarak pandang hingga 100 meter. Kawasan jalanan, kompleks perumahan, dan gedung perkantoran di pusat kota terlihat berkabut.
Adapun, indikator Indeks Standar Polutan Udara (ISPU) di Jalan Sudirman, Pekanbaru menunjukkan kandungan partikulat (partikel halus sejenis asap) mendekati 100 Pollutant Standard Index (PSI) atau dalam posisi sedang. Kondisi tersebut dinilai belum membahayakan kesehatan manusia.
Alat pendeteksi kadar kualitas udara tersebut juga menunjukkan kandungan sulfur dioksida (SO2) berada pada posisi kosentrasi 31 PSI dan karbon monoksida (CO) berada pada titik kosentrasi 42 PSI.
Kandungan nitrogen dioksida (NO2) berada pada titik kosentrasi 55 PSI, yang menurut ilmu lingkungannya adalah belum begitu membahayakan bagi kesehatan manusia. Kondisi udara akan cukup berbahaya jika mesin ISPU tersebut menunjukkan angka melebih 150 PSI dan sangat berbahaya jika di atas 200 PSI.
Sejumlah pengendara sepeda motor yang melintas terlihat sudah menggunakan penutup hidung dan mulut (masker) untuk menghindari gangguan kesehatan, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Sementara itu, di sebagian wilayah Kabupaten Bengkalis dilaporkan kabur asap tampak pekat mengingat peristiwa kebakaran lahan atau hutan di daerah ini yang terus meluas. Kondisi yang sama juga terjadi di Kabupaten Siak, Indragiri Hilir, Rokan Hilir dan Kota Dumai serta sejumlah wilayah lainnya di Riau.