Pasar Furnitur Vietnam Makin Menggiurkan Eksportir Sumut

Industri furnitur Sumatra Utara yang tumbuh pada tahun lalu dinilai potensial untuk menyasar pasar baru pada tahun ini, antara lain Vietnam.

Febrany D. A. Putri - Bisnis.com

Kamis, 6 Februari 2014 | 15:21

Bisnis.com, MEDAN--Industri furnitur Sumatra Utara yang tumbuh pada tahun lalu dinilai potensial untuk menyasar pasar baru pada tahun ini, antara lain Vietnam.

Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Eksportir Indonesia (GPEI) Sumut Parluhutan Lubis menuturkan Vietnam merupakan salah satu pasar furnitur yang menggiurkan seiring dengan perkembangan perekonomiannya.

Pada tahun lalu, GPEI Sumut sempat mempelajari pasar Vietnam untuk komoditas gaya hidup. Hasilnya, masyarakat Vietnam tertarik terhadap produksi furnitur Sumut.

"Masyarakat Vietnam gaya hidupnya mulai meningkat. Mereka tertarik pada beberapa furnitur seperti perabotan rumah tangga, interior dan eksterior residensial dan perkantoran," ujar Parluhutan kepada Bisnis, Kamis (6/2/2014).

Selama ini, lanjut Parluhutan, ekspor Sumut ke Vietnam terbatas pada komoditas perikanan, crude palm oil (CPO), karet, dan kertas. Langkah ini juga sejalan dengan target GPEI Sumut untuk semakin fokus meningkatkan ekspor produksi industri kreatif.

Selain itu, Perluhutan mengatakan nilai perdagangan antara Sumut dan Vietnam sepanjang 2010 hingga 2012 masih minim sehingga perlu terus ditingkatkan.

Berdasarkan data perdagangan luar negeri Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, pada 2010 total ekspor Sumut ke Vietnam mencapai US$51,67 juta, meningkat menjadi US$110,68 juta pada 2011, dan US$102,1 juta pada 2012.

Meski demikian, total impor Sumut dari Vietnam juga ikut meningkat yakni pada 2010 US$70,11 juta, pada 2011 Rp123,14 juta, dan pada 2012 US$71,09 juta. Adapun, Sumut mengimpor beras, beras pulut, kopi arabika dan robusta, kacang tanah, dan keramik dari Vietnam.