Bisnis.com, SHANGHAI - Tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB) atau pelat nomor kini banyak diperjualbelikan di pasar gelap Beijing dan harganya bisa melambung hingga Rp400 juta. Ini dipicu pembatasan penerbitan pelat nomor baru oleh Pemerintah Beijing.
Seperti diberitakan Reuters, pelat nomor seharga Rp400 juta itu hampir setara dua mobil Ford Focus di China. Focus merupakan kendaraan paling laris di Negeri Tembok Besar itu.
Pembatasan pelat nomor kendaraan baru merupakan langkah Pemerintah Beijing untuk mengurangi polusi dan kemacetan lalu lintas di kota megapolitan itu.
Pemerintah Beijing mulai 2011 menyelenggarakan undian TNKB yaitu satu pelat nomor bagi setiap sepuluh warga yang mengajukan permohonan plat nomor.
Tahun ini Beijing mengurangi 40% pelat nomor baru yang diterbitkan menjadi hanya 150.000 unit, artinya hanya satu dari setiap 150 pengajuan TNKB yang akan dikabulkan.
Antrean panjang pemohon plat nomor telah memicu pasar gelap, padahal peraturan setempat melarang memperjualbelikan atau memimjamkan TNKB.
"Dua tahun sudah saya ikut undian dan tak pernah dapat, saya putus asa," kata warga Beijing, Han Kuilong. Pekerja kantor itu menyewa pelat nomor seharga 5.000 yuan atau sekitar Rp10 juta setiap tahun.
Undian online Februari 2014 diikuti hampir 2 juta peserta demi mendapatkan 25.000 pelat nomor baru.
Seorang sumber dari kalangan diler kendaraan di Beijing mengemukakan perusahaannya menyewa hampir 200 pelat nomor pada 2013. Beberapa laman web juga memasang posting mencari atau menawarkan TNKB.
"Permintaan semakin panas karena mendapatkan pelat nomor dari undian semakin sulit," kata seorang manajer laman web yang memperjualbelikan pelat nomor.
Harga pelat nomor pada 6 bulan lalu adalah 120.000 yuan, kini harganya menjadi 200.000 yuan, kata manajer itu yang minta Reuters merahasiakan namanya.
Warga yang ingin punya mobil baru harus mematikan pelat nomor lama dan mengajukan pelat nomor baru untuk kendaraan barunya. Yang bersangkutan tidak perlu ikut undian untuk mendapatkan TNKB baru.
Pembatasan TNKB juga diberlakukan di Kota Shanghai, Guangzhou, Guiyang, dan Tianjin. Cara yang ditempuh kota-kota itu adalah lewat lelang, kombinasi lelang dan undian, atau hanya undian.