Bisnis.com, TOKYO—Upah dasar pekerja Jepang yang disesuaikan dengan inflasi pada tahun lalu merupakan yang terendah selama 16 tahun, hampir sama dengan upah 2009 ketika dunia sedang mengalami resesi. Hal ini berisiko terhadap belanja konsumen ketika negara akan menaikkan pajak konsumsi.
Menurut indeks Kementerian Tenaga Kerja Jepang yang didapatkan dari perubahan pemasukan pada rekening tabungan, upah tidak termasuk bonus dan upah lembur turun menjadi 98,9 pada 2013, menyamai tingkat 4 tahun sebelumnya.
Perdana Menteri Shinzo Abe menyerukan perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan upah pekerja guna mempertahankan dorongan inflasi mata uang yang sejauh ini didorong oleh stimulus moneter dan penurunan 18% yen terhadap dolar tahun lalu.
Di tengah gejolak pasar yang sedang terjadi, pengusaha dan para pemimpin negara akan bertemu pada Rabu (5/2/2014), untuk memulai pembicaraan mengenai gaji tahunan yang akan berakhir pada Maret, satu bulan sebelum kenaikan retribusi penjualan sebesar 3%.
“Ini sangat penting, perusahaan-perusahaan menggunakan keuntungan yang didorong oleh Abenomics untuk menaikkan upah dan menciptakan lapangan kerja,” kata Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga di Tokyo pada Rabu (5/2/2014). Hal ini menurutnya diperlukan, untuk menciptakan siklus ekonomi yang positif.
Sementara itu indeks Topix Jepang menguat, memangkas aksi jual terbesar yang tercatat dalam 8 bulan, setelah laba dari perusahaan termasuk Toyota Motor Corp dan Panasonic Corp cukup menggembirakan investor .