Bisnis . com, JAKARTA Alasan mundur Gita Wirjawan dari jabatan Menteri Perdagangan di kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi bahan perbincangan publik.
Sejumlah pengamat politik dan ekonomi mempertanyakan waktu yang dipilih Gita untuk mundur, yang bertepatan dengan munculnya isu beras impor Vietnam yang menyudutkan Kementerian Perdagangan.
Dia dituding melepas tanggung jawabnya sebagai Menteri Perdagangan untuk mengusut pelanggaran, dan menyelesaikan kasus kebocoran beras impor asal Vietnam di Pasar Induk Beras Cipinang.
Gita sendiri mengatakan dia mundur untuk berkonsentrasi berkompetisi memperebutkan posisi sebagai calon presiden dari partai Demokrat.
Untuk menghindari silang pendapat lebih jauh, hari ini Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mempublikasikan salinan surat pengunduran diri Gita yang disampaikan kepada SBY, Jumat (31/1/2014).
Di bawah ini adalah transkrip dari isi surat tersebut:
Yang Terhormat Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Pertama-tama saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan yang diberikan Bapak kepada saya untuk menjadi Menteri Perdagangan dalam Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II yang Bapak Pimpin.
Kesempatan yang Bapak berikan kepada saya untuk berbakti kepada negara, melalui BKPM dan Kementrian Perdagangan, merupakan pengalaman yang sangat berharga. Empat tahun berbakti kepada negara membangkitkan kembali kesadaran saya mengenai nilai patriotisme, sebuah nilai yang sejak kecil telah ditanamkan oleh ayah saya.
Seperti yang Bapak ketahui, saat ini saya menjadi salah satu peserta konvensi Calon Presiden Partai Demokrat 2014. Bagi saya, Konvensi yang diselenggarakan Partai Demokrat ini adalah bukti nyata kemajuan praktik berdemokrasi -bukan hanya di tingkat internal Partai Demokrat, namun juga bagi dunia perpolitikan Indonesia.
Selain itu saya percaya bahwa konvensi ini memberi harapan nyata bagi seluruh rakyat untuk mendapat pilihan calon pemimpin baru yang akan melanjutkan pencapaian cita-cita kita semua. Mengingat betapa pentingnya konvensi ini bagi kepentingan bangsa,