Bisnis.com, KIEV—Perdana Menteri Baru Ukraina berharap pencairan paket bantuan tahap kedua sebesar US$2 miliar dari total US$15 miliar dari Rusia segera turun.
Ukraina telah dicengkeram gelombang kerusuhan sosial dan politik sejak Presiden Viktor Yanukovich menjauhi kesepakatan perdagangan dengan Eropa pada November 2013.
“Kami telah menerima tahap pertama senilai US$3 miliar dan berharap segera menerima tahap kedua senilai US$2 miliar,’ kata Serhiy Arbuzof, ketika memimpin rapat kabinet pertamanya menjabat Perdana Menteri pada Rabu (29/1/2014).
Arbuzov menjabat sebagai Perdana Menteri sementara setelah Perdana Menteri Mykola Azarov mengundurkan diri pada Selasa (28/1/2014) mengatakan bank sentral Ukraina telah memastikan stabilitas di pasar keuangan.
“Bank sental andal dalam mengontrol situasi di pasar keuangan," katanya.
Arbuzov tidak menjelaskan tentang perubahan kebijakan pendahulunya dalam menjaga nilai mata uang Ukraina dipatok tetap mendekati dolar dan mempertahankan subsidi untuk gas domestik, dimana keduanya di kritik oleh International Monetary Fund (IMF).