Bisnis.com, SURABAYA - Infrastruktur di jalur Pantai Utara Pulau Jawa dinilai perlu diubah dari bahan aspal menjadi beton agar tidak menjadi proyek yang berlarut-larut lantaran diterjang banjir dan dilalui kendaraan berat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Provinsi Jawa Timur Dahlan Karim mengatakan jika infrastruktur jalan menggunakan beton diyakini jalan tersebut akan mampu bertahan hingga usia 10-20 tahun, karena tidak mudah tergerus air maupun beban berat.
"Kami sudah pernah meminta kepada pemerintah pusat untuk perubahan jalan itu [menggunakan beton] terutama pantura sangat perlu diperhatikan, tetapi dananya belum ada," katanya saat dihubungi binsis, Minggu (26/1/2014).
Dahlan mengatakan saat ini memang banyak terjadi kerusakan jalan pada jalur pantura wilayah Jawa Timur, tetapi kerusakan itu lebih disebabkan oleh muatan-muatan truk berat yang melaluinya selama ini.
"Perbaikan dan pemeliharaan jalan berkala kan sudah menjadi program pemerintah pusat, dan itu sudah kami lakukan bertahap mulai dari wilayah utara. Saat ini yang sedang dikerjakan di wilayah Bunder Gresik yang rusaknya parah," katanya.
Kodi Lamahayu, Ketua Umum Angkutan Khusus Organda Tanjung Perak, mengatakan sejauh ini belum ada keterlambatan angkutan logistik yang melewati jalur pantura menuju Pelabuhan Perak.
"Kalaupun ada keterlambatan angkutan, lebih karena kemacetan yang masih sering terjadi, seperti di wilayah Gresik. Bencana [cuaca buruk] di Jatim tidak seperti yang terjadi di Jateng dan Jabar," katanya.