Bisnis.com, DAVOS Swiss--Animo investor asing masuk Indonesia dinilai cukup tinggi.
Menteri Keuangan Chatib Basri mencontohkan pada minggu pertama Januari pemerintah meluncurkan global bond, rencananya senilai US$3 miliar.
"Namun permintaan yang masuk mencapai US$17,5 miliar. Akhirnya global bond dinaikkan menjadi US$4 miliar," ujarnya di sela pertemuan World Economic Forum, Kamis (23/1/2014)
Untuk surat utang negara, dari rencana Rp 10 triliun menjadi Rp 15 triliun dengan tenor 10–15 tahun, permintaan yang masuk mencapai Rp30 triliun.
“Kalau investor dengan US$2 miliar dalam waktu 30 tahun, berarti mereka percaya pada Indonesia,” ujar Chatib.
Dia menjelaskan pemerintah sedang menyiapkan inseentif berupa kebijakan repatriasi untuk tetap stay di Indonesia dengan deviden tax 0%.
Selain itu akan ada insentif khusus untuk impor dan undang-undang pertanahan yang diharapkan pada 2015 isu-isu tentang tanah selesai.
Revisi daftar negatif investasi juga diharapkan akan memberi dampak positif.
Terkait dengan Pemilu tahun ini, Chatib mengatakan investor lebih mempertanyakan kontinuitas kebijakan ekonomi saat ini.
“Yang kami sampaikan, siapaun jadi presiden jika ingin bertahan harus bisa menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan. Ingin dapagt dukungan, ekonomi harus tumbuh 6,5%-7%. Jadi siapapun pemerintah siapan, kita harus friendly dengan investor asing," ujar Chatib.