Bisnis.com, JAKARTA--Bank of Japan (BOJ) mempertahankan kebijakan moneter yang longgar, sedangkan peningkatan harga produk industri menandai kemajuan dalam upaya mengakhiri deflasi yang sudah berjalan selama 15 tahun.
Gubernur Bank Sentral Jepang Haruhiko Kuroda beserta pejabat lainnya konsisten dengan janjinya untuk memperluas basis moneter menjadi 60 hingga 70 triliun yen per tahun (US$671 miliar). Hal itu diputuskan setelah menggelar pertemuan selama dua hari di Tokyo.
Angka tersebut sesuai dengan prediksi 36 ekonom yang disurvei Bloomberg News.
BoJ mempertahankan perkiraannya bahwa inflasi akan mencapai 1,9% mulai April 2015, terkecuali efek dari peningkatan pajak penjualan.
“BoJ tidak perlu bertindak sekarang dan inflasi akan sesuai dengan perkiraan,” ujar Naoki Murakami, chief economist pada Monex Inc. sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (22/1/2014).
Harga konsumen di luar makanan segar naik 1,2% selama November dari tahun sebelumnya atau yang paling cepat sejak 2008. Untuk triwulan 2013, para analis memperkirakan inflasi berada di posisi 1,1%, menurut survei lainnya.