Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Rumah Tangga Sumbar Naik 2,5 Poin di Des. 2013

Konsumsi rumah tangga masyarakat di Sumatra Barat mengalami peningkatan 2,5 poin per Desember 2013 dari bulan sebelumnya menjadi 105,3 poin. Meningkatnya indeks keyakinan konsumsi (IKK) menunjukkan ada optimisme perbaikan ekonomi di masyarakat.
Rumah Gadang Sumatra Barat. /Bisnis
Rumah Gadang Sumatra Barat. /Bisnis

Bisnis.com, PADANG - Konsumsi rumah tangga masyarakat di Sumatra Barat mengalami peningkatan 2,5 poin per Desember 2013 dari bulan sebelumnya menjadi 105,3 poin. Meningkatnya indeks keyakinan konsumsi (IKK) menunjukkan ada optimisme perbaikan ekonomi di masyarakat.

Berdasarkan survei bulanan kantor Perwakilan Bank Indonesia wilayah VIII Padang, penguatan dipicu meningkatnya indeks ekspektasi konsumen (IEK) dan indeks kondisi ekonomi (IKE) masing-masing sebesar 4,7 poin dan 0,4 poin.

Mahdi Mahmudy, Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah VIII Padang, mengatakan kondisi ekonomi saat ini menunjang meningkatnya sentimen positif masyarakat Sumbar.

“Survei ekspektasi itu menunjukkan ada harapan positif di masyarakat bahwa ekonomi Sumbar diperkirakan membaik,” kata Mahdi dalam rilisnya yang diterima Bisnis, Selasa (21/1/2014).

Berdasarkan survei tersebut, 87,5% responden menyatakan bahwa penghasilan yang diterima pada bulan Desember sama dan bahkan lebih banyak dari penghasilan yang diterima enam bulan sebelumnya.

“Situasi itu ditunjang menurunnya pembelian barang kebutuhan tahan lama dan peningkatan sektor informal, yaitu transaksi perdagangan dan jasa yang cukup mendominasi perekonomian Sumbar,” jelasnya.

Kenaikan IKK juga didorong keyakinan konsumen terhadap perkiraan penghasilan dan peluang kegiatan usaha 6 bulan ke depan. Sebanyak 72% responden meyakini penghasilan mereka akan meningkat pada 6 bulan ke depan. Begitu juga dengan peluang usaha diyakini tetap terbuka.

Namun, responden memberikan nada pesimistis terhadap ketersediaan lapangan kerja di awal tahun ini. 79,5% responden mengaku pesimis lapangan kerja terbuka lebar di awal 2014.

Sementara itu, untuk jumlah tabungan sekitar 78,5% konsumen menyatakan jumlah tabungan mereka tidak akan mengalami penambahan, meskipun memiliki ekspektasi positif terhadap meningkatnya penghasilan.

“Hal itu diperkirakan terjadi karena pengalihan alokasi penghasilan untuk menutupi tambahan pembayaran cicilan pinjaman atau kredit akibat naiknya suku bunga,” katanya.

Secara umum survei konsumen memperkirakan adanya penurunan harga sebagian besar komoditi hingga 2 bulan ke depan. Penurunan diperkirakan terjadi hampir untuk semua komoditi, kecuali kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper