Bisnis.com, WASHINGTON—Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Senat setuju atas anggaran US$1,1 triliun dalam kompromi bipartisan pendanaan tahun fiskal pemerintah Amerika Serikat hingga 30 September mendatang.
Anggaran US$1,1 triliun yang termasuk di dalamnya untuk operasional pengeluaran pemerintah AS senilai US$1,01 triliun, ditambah pembiayaan perang yang dikenal sebagai operasi tempur luar negeri.
Partai Republik berupaya menggagalkan beberapa inisiatif regulasi seperti menolak pendanaan bagi pelaksanaan tunjangan kesehatan yang telah ditinggalkan pada 2010 guna menjamin keberlangsungan roda perekonomian dan menghindari terulangnya 16 hari shutdown AS pada Oktober lalu.
Rencana anggaran diumumkan Selasa (14/1) oleh anggota parlemen termasuk Dewan Ketua Komite Alokasi Negara Bagian Kentucky Hal Rogers, dan Ketua Senat Alokasi Negara Bagian Maryland Barbara Mikulski dari Partai Demokrat .
Negosiator telah sepakat pada dasar tingkat pengeluaran senilai US$1,01 triliun pada Desember lalu. Pemerintah akan menggunakan anggaran tersebut untuk mendukung belanja pertahanan sekitar US$573 miliar pada tahun fiskal 2014, dengan US$85,2 miliar untuk operasi tempur di Afghanistan.
“Rencana anggaran, menunjukkan langkah maju yang positif bagi negara dan perekonomian kita,” ujar Sylvia Mathews Burwell, Direktur kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih, dalam sebuah pernyataan. Menurutnya, pemerintahan Barack Obama mendesak kongres untuk cepat menyetujui rencana tersebut. (Bloomberg)