Bisnis.com, JAKARTA - Portugal dapat menjadi pintu masuk para investor Indonesia untuk mengembangkan bisnis di benua Eropa.
"Di era globalisasi saat ini, sudah saatnya pengusaha Indonesia mempetimbangkan ekspansi bisnis keluar negeri termasuk ke Portugal," kata Mulya Wirana, Dubes RI untuk Portugal, Rabu (15/1).
Menurutnya, potensi kerja sama di bidang investasi antara Indonesia dan Portugal dimungkinkan mengingat saat ini nilai investasi dua negara baru sekitar 150 juta dolar AS.
Disamping itu, Dubes Mulya menyoroti pentingnya memajukan hubungan antar masyarakat indonesia dan Portugal.
"Kerja sama bidang pendidikan dan pariwisata bisa jadi titik tolak dalam mengembangkan hubungan masyarakat dua negara," tegasnya.
Dalam kunjungan kenegaraan Presiden Portugal Cavaco Silva pada 2012 lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Indonesia dan Portugal telah sepakat untuk meningkatkan investasi dua arah antara kedua negara.
"Kami juga telah bersepakat untuk meningkatkan kerja sama investasi dua arah. Saya meyakini, kedua negara kita memiliki keunggulan komparatif masing-masing yang dapat saling melengkapi," kata Yudhoyono.
Pada kesempatan itu, Presiden meminta para pelaku ekonomi dari kedua negara, untuk secara seksama membangun kemitraan dan menciptakan peluang-peluang baru.
Presiden juga berharap pertemuan bisnis yang melibatkan para pelaku ekonomi dari kedua negara bisa membangun kemitraan di masa depan.
Dalam bidang sosial budaya, kata Yudhoyono, Indonesia dan Portugal juga memiliki potensi kerja sama dan kedekatan.
"Kedekatan ini dapat dirasakan di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Aceh di Barat hingga Flores dan Maluku di Timur Indonesia. Bahkan di Jakarta, di kawasan Tugu, terdapat komunitas keturunan Portugis yang ikut melestarikan musik keroncong. Musik ini dipengaruhi oleh cita rasa musik Portugal," katanya.
Selain itu, Yudhoyono juga mengulas tentang nuansa budaya Portugal di Larantuka.
"Setiap tahun, menjelang Paskah, Kota Larantuka dipenuhi oleh peziarah perayaan Semana Santa atau Pekan Suci. Umat Kristiani di sana melakukan prosesi ibadah mereka dengan menggunakan Bahasa Portugal," kata Yudhoyono. (Antara)