Bisnis.com, JAKARTA—Para pelaku aksi protes di Thailand mulai memblokir jalan-jalan utama di Bangkok, sehingga mengacaukan arus lalu lintas dan meningkatkan tekanan terhadap PM Yingluck Shinawatra untuk segera mengundurkan diri.
Para demonstran menuntut dibentuknya sebuah dewan yang tidak dipilih langsung oleh rakyat guna mereformasi sistem politik sebelum pemilu 2 Februari mendatang. Demonstran mulai memblokir Jalan Sukhumvit pada dini hari setelah menutup akses ke kompleks kantor pemerintahan di utara pusat kota tadi malam.
Di sisi lain, pemerintah menyatakan akan mengerahkan 20.000 tentara dan polisi untuk menghadapi blokade tersebut.
Pemerintahan Yingluck telah menghadapi aksi protes jalanan selama dua bulan yang dipimpin oleh Suthep Thaugsuban. Suthep merupakan mantan mediator antara pemerintah dan Partai Demokrat yang beroposisi dan memboikot pemilu pada 2 Februari.
Suthep, yang menolak bernegosiasi dengan Yingluck, mengatakan demokrasi elektoral harus dihentikan sampai “dewan orang baik-baik” mampu mereformasi sistem politik dan menghapuskan apa yang disebut pengaruh korupsi keluarga Yingluck.
“Thailand kehilangan harapan untuk mencari tokoh yang mampu menciptakan rekonsiliasi dan penyelesaian damai dan keadilan bagi kedua pihak yang berseteru,” ujar Michael Connors, seorang profesor pada University of Nottingham sebagaimana dikutip Blomberg, Senin (13/1/2014).
Menurutnya, jika tidak muncul tokoh tersebut maka kita bisa membayangkan Thailand akan semakin kacau karena kedua pihak saling menyalahkan.