Bisnis.com, JAKARTA - Mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dikabarkan akan memenuhi panggilan ketiga oleh KPK pada hari ini (10/1/2014). Informasi itu diungkapkan oleh Bambang Soesatyo, salah satu kolega Anas di Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).
"Dia akan memenuhi panggilan KPK, menurut informasi yang saya terima, dia akan datang ke KPK pukul 10.00 WIB," katanya kepada Bisnis.
Bambang yang politisi Partai Golkar itu mengatakan kehadiran Anas memenuhi panggilan KPK sangat penting dan ditunggu-tunggu oleh khalayak ramai. "Salah satu yang dinanti-nanti publik adalah pernyataannya untuk mengungkap sejumlah informasi penting. Saya termasuk ikut menunggu apa yang dimaksud dengan Anas hendak mengungkap informasi penting tersebut," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah loyalis mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum mendatangi kediaman Anas di Jalan Teluk Langsa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Tampak juga puluhan wartawan sedang mengikuti konferensi pers di sebuah lokasi yang tidak jauh dari kediaman Anas.
KPK menegaskan akan menempuh upaya jemput paksa terhadap mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum jika pada panggilan ketiga hari ini (10/1/2014) kembali mangkir memenuhi panggilan penyidik KPK.
Juru Bicara KPK Johan Budi menegaskan satuan polisi brigade mobil (brimob) akan membantu penyidik KPK untuk melakukan jemput paksa terhadap Anas Urbaningrum.
"Penyidik KPK akan datang untuk membawa yang bersangkutan ke KPK, namun jemput paksa ini tergantung apakah si tersangka kooperatif atau tidak. Kalau tidak kooperatif misalnya melakukan perlawanan maka KPK biasanya di back-up oleh pihak kepolisian yakni dari brimob," katanya.
Anas ditetapkan KPK sebagai tersangka penerima gratifikasi dalam proyek pembangunan komplek olah raga terpadu di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
Ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) menyatakan kemungkinan pendirinya, Anas Urbaningrum akan kembali tidak memenuhi panggilan ketiga Komisi Pemberantasan Korupsi pada hari ini (10/1/2014).
"Masih tentatif, tapi kemungkinan sih tidak, selama kalimat ;proyek-proyek lain' di surat itu (Sprindik) itu tidak dijelaskan," kata Juru Bicara PPI, Ma'mun Murod Al-Barbasy.
Ma'mun menambahkan Anas tidak akan takut dengan ancaman KPK yang akan menjemput paksa, jika mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu tetap tidak hadir pada hari ini hingga pukul 17.00 WIB.
"Abraham Samad itu 'kalap', ke Anas keras sekali, coba ke Nazarudin berani gak dia sekeras itu. Kepada Ibas, dipanggil aja tidak pernah," ujar Ma'mun yang juga dosen di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.
Sementara itu, salah satu pengurus PPI Tri Dianto, yang juga mantan Ketua DPD Cilacap Partai Demokrat , mengatakan Anas akan memberikan klarifikasi soal sikapnya terhadap panggilan KPK pada Jumat pagi di Jakarta.
PPI menyatakan informasi yang menyebutkan pendirinya, Anas Urbaningrum pergi menghilang ke luar Jakarta untuk menghindari panggilan KPK tidak benar.
"Anas itu mantan Ketua Umum Partai Demokrat, tidak mungkin dia kabur atau menghilang menghadapi kasus seperti in".
Menurut KPK, Anas tercatat sudah dua kali tidak memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa sebagai tersangka yakni pada 31 Juli 2013 dan 7 Januari 2014, sehingga KPK kembali melayangkan panggilan untuk diperiksa pada Jumat (10/7/2014).
Apabila Anas tidak juga memenuhi panggilan ketiga, maka KPK akan melakukan penjemputan paksa ke kediaman Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur.(antara/twitter/yus)
Bambang Soesatyo: Anas Urbaningrum Akan Penuhi Panggilan KPK
Mantan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum dikabarkan akan memenuhi panggilan ketiga oleh KPK pada hari ini (10/1/2014). Informasi itu diungkapkan oleh Bambang Soesatyo, salah satu kolega Anas di Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : John Andhi Oktaveri
Editor : Yusran Yunus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
26 menit yang lalu
Target Harga dan Prospek PGAS Jelang 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
21 menit yang lalu
JPU Pikir-Pikir Ajukan Banding Atas Putusan Harvey Moeis
38 menit yang lalu
Alasan Hakim Vonis Harvey Moeis 6,5 Tahun Penjara di Kasus Korupsi Timah
1 jam yang lalu