Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, PEKANBARU—Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke provinsi Riau tahun ini diperkirakan bisa mencapai 49.000 orang atau naik 5% dibandingkan dengan tahun lalu.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Riau Said Syarifuddin mengakui infrastruktur dan akomodasi di destinasi wisata belum memadai. Namun, dari sisi kebersihan dan keamanan sejumlah destinasi wisata di provinsi ini tidak kalah dibandingkan dengan destinasi lain di Sumatra. 

“Kami masih optimistis jumlah wisman bisa kembali naik sekitar 5% dari 47.000 orang menjadi 49.000 orang. Saat ini masih dalam proses penghitungan data baik wisman yang masuk secara langsung maupun tidak langsung,” kata Said (9/1/2014). 

Dia mengatakan wisman yang masuk secara langsung biasanya singgah melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II. Adapun, wisman tidak langsung merupakan pelancong yang terlebih dahulu singgah di provinsi lain sebelum ke Riau. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah kunjungan wisman secara year-to-date melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II menunjukkan peningkatan sebesar 17% dibandingkan dengan 2012. Pada Januari-November 2012 tercatat hanya 19.302 orang, sedangkan tahun lalu mampu mencapai 22.642 orang. 

Secara terpisah, Ketua Association Of The Indonesian Tours & Travel Agencies (Asita) Provinsi Riau Ibnu Mas’ud mengatakan pemerintah Provinsi Riau dinilai belum menaruh perhatian untuk mengembangkan sektor pariwisata karena hingga saat ini masih minim destinasi liburan. 

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang lebih memilih berlibur di luar provinsi karena Riau belum memiliki sarana dan prasaran sebagai tempat wisata yang layak.

“Masyarakat Riau yang memiliki uang banyak biasanya berlibur ke luar negeri seperti Singapura via Batam atau Kepulauan Riau dan terbang langsung menuju Malaysia. Ada juga yang memilih ke Jakarta, Bali, atau Sumatera Utara dan Sumatera Barat,” kata Ibnu.

Padahal, lanjutnya, Riau memiliki bermacam destinasi wisata yang bisa menjadi potensi unggulan diantaranya Wisata Bono di Sungai Kampar, Taman Nasional Tesso Nilo, Taman Nasional Bukit Tiga Puluh. Sayangnya, belum ada pengembangan dari segi infrastruktur untuk lebih menarik minat wisatawan.

Ibnu mencontohkan pada perayaan Malam Tahun Baru 2014 lalu sekitar 7.000 warga Riau menyerbu Singapura, sebagian ada yang menggunakan kapal ferry melalui Pelabuhan Batam Centre. 

Pihaknya menilai banyak dinas pariwisata di daerah yang dipimpin oleh orang yang tidak sepenuhnya memahami pariwisata. Sebagian besar anggaran juga lebih banyak tersedot pada bidang seni dan budaya. 

“Di Riau dinas pariwisata masih bergabung dengan kebudayaan. Padahal, di pusat sudah lama digabung dengan ekonomi kreatif,” ujarnya.

Said melanjutkan fasilitas pariwisata di wilayahnya memang masih belum bisa mengimbangi provinsi lain di Sumatera seperti Sumatera Barat atau Sumatera Utara. Namun, hal tersebut tidak bisa menjadi faktor utama masyarakat Riau yang lebih memilih untuk berlibur di daerah lain dibandingkan daerah sendiri.

“Itu [berlibur di daerah lain] wajar karena Provinsi Riau mempunyai tingkat perekonomian yang tinggi. Jika pendapatan tinggi, mereka akan lebih memilih untuk mencari suasana dan pengalaman baru selain Riau,” ujar Said.

Dia menuturkan wisman dari Singapura banyak yang gemar berkunjung di beberapa desa Provinsi Riau. Padahal, fasilitas maupun akomodasi pariwisata di Negeri Singa tersebut sudah tidak diragukan lagi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper