Bisnis.com, TOKYO—Petani di pantai barat Jepang akan menabur beras Nihonbare tahun ini untuk pertama kalinya dalam satu dekade.
Seluruh petani akan kembali ke varietas lama untuk memenuhi permintaan ekspor sake.
Menurut data Kementerian Pertanian, pengiriman minuman tradisional alkohol berbasis padi ke luar negeri mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar 8,5 miliar yen atau setara dengan US$80 juta dalam 10 bulan pertama pada 2013.
Jumlah pemasok bir meningkat setelah Perdana Menteri Shinzo Abe menargetkan kenaikan lima kali lipat atas ekspor sake, kerupuk beras dan produk lain yang terbuat dari gandum menjadi 60 miliar yen pada 2020.
“Produsen Sake telah menyadari sejak lama atas pentingnya kualitas beras,” ujar Shunsuke Kohiyama, penasehat ekspor Japan Sake dan Asosiasi Pembuat Shochu di Tokyo, Rabu (8/1).
Menurutnya, usaha ini seperti perkebunan anggur di Prancis yang menciptakan anggur terbaik.
Nihonbare adalah beras paling populer untuk makanan Jepang hingga tahun 1979-an, sebelum dikalahkan oleh manisnya gandum Koshihikari.