Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penduduk Miskin Sumut Terus Bertambah, Capai 1,39 Juta Orang

Setelah terus menunjukan tren penurunan sejak 2006, pada September 2013, penduduk miskin Sumut meningkat menjadi 1.390.800 orang atau bertambah 51.600 orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2013 sekitar 1.339.200 orang.
/Penduduk Miskin Sumut Kian Bertambah
/Penduduk Miskin Sumut Kian Bertambah

Bisnis.com, MEDAN - Setelah terus menunjukan tren penurunan sejak 2006, pada September 2013, penduduk miskin Sumut meningkat menjadi 1.390.800 orang atau bertambah 51.600 orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2013 sekitar 1.339.200 orang.

Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional, penduduk miskin Sumut makin bertambah 35.100 orang, terutama di wilayah perkotaan menjadi 689.200 orang, dari sebelumnya 654.100 orang pada Maret 2013.

Sementara itu, penduduk miskin di desa bertambah 16.500 orang menjadi 701.600 orang dari sebelumnya 685.100 orang pada Maret 2013.

Adapun, garis kemiskinan Sumut secara keseluruhan sekitar Rp311.063 per kapita per bulan, dengan rincian untuk kota Rp330.517 dan desa Rp292.186 per kapita per bulan.

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Sumut Ateng Hartono berharap dengan membaiknya nilai tukar petani (NTP) Sumut, diharapkan jumlah penduduk miskin ikut berkurang.

"Salah satu penyebab utamanya [kemiskinan] adalah NTP yang menurun. Ini menjadi tantangan untuk kami," ujarnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat paling tidak terdapat tiga faktor pemicu peningkatan jumlah penduduk miskin. Pertama, inflasi kumulatif pada Maret hingga September 2013 11,87%. Kedua, penurunan Nilai Tukar Petani (NTP dari 100,78 pada Maret 2013 menjadi 97,42% pada September 2013. Ketiga, peningkatan pengangguran terbuka dari 6,01% pada Februari 2013, menjadi 6,53% pada Agustus 2013.

Kendati demikian, pada Desember 2013, NTP Sumut telah meningkat 1% menjadi 99,61 dibandingkan dengan November 2013 98,62. Berdasarkan subsektor, NTP padi dan palawija 98,67, holtikultura 95,38, tanaman perkebunan rakyat 99,92, peternakan 104,1, dan perikanan 96,04.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper