Bisnis.com, BANGKOK - Seorang demonstran Thailand tewas dan empat lainnya luka-luka dalam aksi demo hari ini (28/12/2013).
Peristiwa terjadi setelah seorang pria bersenjata yang belum diketahui identitasnya menembaki demonstran yang ingin menggulingkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra.
Demo anti Perdana Menteri yang berakhir dengan kerusuhan itu terjadi selama 2 hari terakhir.
Penembakan terjadi setelah bentrokan antara polisi dan sekitar 500 pengunjuk rasa terjadi selama 48 jam. Tujuan atas demonstrasi itu sendiri adalah untuk menggagalkan pemilihan umum yang akan diselenggarakan pada 2 Februari 2013.
Petphong Kamjonkitkarn, Direktur Erawan Emergency Center Bangkok mengatakan, 1 orang tewas berusia 30-an dan empat lainnya menderita luka tembak.
Unjuk rasa yang telah terjadi selama berminggu-minggu ini bertujuan untuk menggulingkan Yingluck, yang demonstran yakini sebagai boneka dari Perdana Menteri sebelumnya yakni Thaksin Shinawatra yang bukan lain merupakan kakak kandungnya.
Dalam jajak pendapat Yingluck yang mendapatkan dukungan dari basis pemilihan wilayah padat penduduk miskin dan pedesaan di utara dan timur laut, bertekad untuk terus maju dalam pemilihan umum Thailand yang akan datang.
Saksi mata mengatakan, terdengar suara tembakan sekitar pukul 3.30 pagi waktu Thailand, Sabtu (28/12/2013) dari arah ratusan pengunjuk rasa yang sedang tidur dengan mendirikan kemah di sekitar pagar Gedung Pemerintahan Bangkok.
"Saya terkejut, ketika sedang tidur dan kemudian mendengar suara beberapa tembakan," ujar seorang demonstran (18) yang tidak ingin disebutkan namanya.