Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erdogan Rombak Kabinet Turki, Buntut Skandal Korupsi

Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan me-reshuffle kabinet yang dipimpinnya dengan mengganti 10 menteri, setelah skandal kasus korupsi terbukti terjadi pada lingkaran dalam pemerintahan.

Bisnis.com, ANKARA—Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan me-reshuffle kabinet yang dipimpinnya dengan mengganti 10 menteri, setelah skandal kasus korupsi terbukti terjadi pada lingkaran dalam pemerintahan.

Menteri Lingkungan dan Pekerjaan Bayraktar, yang menjabat selama 2 dekada masa pemerintahan Erdogan, kemarin secara mengejutkan meminta perdana menteri untuk mengikutinya mengundurkan diri.

Bayraktar, yang anaknya ditahan dalam penggerebekan polisi pada 17 Desember, sebelum melakukan pengunduran diri mengatakan bahwa Erdogan telah menyetujui proyek-proyek konstruksi yang sedang dalam proses penyelidikan.

Perdana Menteri Turki secara pribadi telah membantah tuduhan terhadap pemerintah, dia mengatakan penyelidikan korupsi adalah "operasi" yang didukung oleh pasukan internasional guna mewujudkan percepatan pembangunan ekonomi Turki.

Menurut Jaksa yang menangani kasus tersebut, penyelidikan dugaan suap, pencucian uang, kecurangan tender pemerintah dan penyelundupan emas telah terjadi 15 bulan yang lalu.

Pengunduran diri Bayraktar merupakan yang ketiga kalinya dari kabinet Erdogan. Sebelumnya pengunduran diri dilakukan oleh mantan Menteri Dalam Negeri Idris Naim Sahin dari partai berkuasa (Adalet ve Kalknma Partisi/AKP).

Kantor Kejaksaan Ankara menegaskan penyelidikan kasus dugaan korupsi berikutnya akan mengarah pada jaringan kereta api berkecepatan tinggi yang terindikasi melibatkan salah satu putra Erdogan.

"Perdana menteri harus mengundurkan diri jika tuduhan mengarah padanya," ujar Yasar Yakis, mantan Menteri Luar Negeri Turki, ketika dihubungi, Rabu (25/12).

Yasar mengatakan, beban berat yang dialami oleh Bayraktar berasal dari fakta bahwa dirinya diangkat sebagai menteri atas pengakuan keberhasilannya sebagai seorang birokrat, namun, ia harus mengundurkan diri karena tuduhan yang ditujukan kepada anaknya.

Menurutnya, Erdogan menghadapi skandal korupsi ketika pemerintahannya sedang mempersiapkan tiga pemilihan umum dalam 2 tahun ke depan, dan penyelidikan akan berakibat mengikis dukungan dan merusak kepercayaan publik terhadap kepemimpinannya sebelum pemilihan lokal pada bulan Maret.

Perombakan Kabinet

Erdogan mengganti Menteri Dalam Negeri Guler dengan wakilnya Efkan Ala, dan Menteri Ekonomi Caglayan dengan Nihat Zeybekci seorang anggota parlemen yang merupakan seorang pengusaha industri tekstil.

Pemerintah Turki juga mengganti Menteri Urusan Uni Eropa Egemen Bagis dengan Mevlut Cavusoglu, dan Wakil Perdana Menteri Bekir Bozdag menjadi menteri kehakiman yang baru. (Bloomberg/M. Abdi Amna)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper