Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Petani Tebu Rakyat Jabar Minta Harga Dasar Gula Naik

Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) DPD Jawa Barat meminta pemerintah pusat menyesuaikan harga dasar gula di musim giling 2014 menjadi Rp8.800/kg atau naik sekitar 8% dari harga dasar 2013 (Rp8.100/kg), mengingkat membengkaknya biaya produksi tebu rakyat dan rendahnya rendemen rata-rata yang diberikan pabrik gula.
Petani Tebu Rakyat/Antara
Petani Tebu Rakyat/Antara

Bisnis.com, CIREBON—Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) DPD Jawa Barat meminta pemerintah pusat menyesuaikan harga dasar gula di musim giling 2014 menjadi Rp8.800/kg atau naik sekitar 8% dari harga dasar 2013 (Rp8.100/kg), mengingkat membengkaknya biaya produksi tebu rakyat dan rendahnya rendemen rata-rata yang diberikan pabrik gula.

Sekretaris APTRI DPD Jabar Haris Sukmawan (Wawan) mengatakan rendemen rata-rata yang diberikan pabrik gula pada musim giling 2013 hanya berkisar di angka 6,2% atau turun sekitar 16,21% dari rendemen rata-rata tahun lalu yang mencapai 7,4%.

Dia menuturkan harga dasar gula pada musim giling 2013 terus mengalami penurunan bahkan pada lelang gula periode terakhir (periode XI) yang digelar awal Desember 2013 lalu penawaran tertinggi dari peserta lelang hanya Rp8.500/kg.

“Atas sejumlah asumsi tersebut kami meminta pemerintah menyesuaikan harga dasar gula di musim giling 2013 pada kisaran Rp8.800-Rp9.200/kg,” katanya, Senin (23/12/2013).

Wawan mengungkapkan penyesuaian harga dasar gula diperlukan untuk menjaga keberlangsungan budidaya tebu rakyat di Jawa Barat pada tahun mendatang, sebab akibat buruknya hasil di musim giling 2013 sebagian petani mulai beralih ke komoditas lain.

“Jika kondisi musim giling 2014 sama seperti 2013, dipastikan pada tahun 2015 luas areal tanam tebu rakyat di Jabar semakin menyusut,” ujarnya.

Wawan menyatakan asumsi lain yang mendesak agar harga dasar gula naik di musim giling 2014 a.l tingkat kebakaran perkebunan yang cukup tinggi tahun ini bahkan mencapai 20% dari luas areal tanam tebu rakyat Jabar 9.000 Ha.

“Kesulitan mencari tenaga buruh tebang dan pabrik gula yang kurang efisien menambah beban petani tebu rakyat saat ini,” tuturnya.

Wawan menambahkan pihaknya pesimistis target produksi gula Jabar 2013 bisa tercapai sebanyak 150.000 ton, karena pada musim giling 2012 dengan rendemen rata-rata 7,4% realisasi produksi gula hanya mencapai 109.000 ton dari target produksi 130.000 ton.

“Padahal kebutuhan gula di Jabar sangat tinggi yaitu 516.000 ton/tahun, artinya produksi tebu rakyatnya perlu terus digenjot,” tambahnya.

Ketika dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan Kabupaten Cirebon Ali Efendi mengatakan terpuruknya kondisi produksi tebu rakyat khususnya di Wilayah Cirebon banyak dipengaruhi oleh faktor anomali cuaca yang berlangsung hampir sepanjang 2013.

“Memang mulai banyak lahan perkebunan yang beralih menjadi pertanian padi karena dianggap lebih prospektif,” katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maman Abdurahman
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper