Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Situasi Politik Thailand Kian Karut Marut

Krisis politik di Thailand kian memanas setelah para pengunjuk rasa memblokade 2 gedung di Bangkok guna mencegah para kandidat mendaftarkan diri untuk pemilu 2 Februari.

Bisnis.com, BANGKOK — Krisis politik di Thailand kian memanas setelah para pengunjuk rasa memblokade 2 gedung di Bangkok guna mencegah para kandidat mendaftarkan diri untuk pemilu 2 Februari.

Komisaris Pemilu Somchai Srisuthiyakorn mengatakan sejumlah 34 partai, termasuk partai dari Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, diperbolehkan mendaftar untuk pemilu mulai Senin (23/12/2013). Partai Demokrat tidak mendaftar setelah mengancam akan memboikot pemilu.

“Meski sangat sulit untuk memulai pendaftaran hari ini, Komisi Pemilu memahami situasinya. Jika tidak ada perkembangan, kami akan melakukan peninjauan ulang. Kami akan mengadakan pemilu yang adil,” kata Komisaris Pemilu yang lain, Dhirawat Dhirajovit.

Lebih dari 250.000 demonstran memblokade jalanan Bangkok akhir pekan lalu, untuk menggulingkan Yingluck. Mereka mengklaim pemerintahan Yingluck tidak sah karena dikendalikan dari jarak jauh oleh saudaranya, mantan PM Thaksin Shinawatra.

Indeks SET Thailand anjlok 1,3%, yang terburuk sejak 21 November. Bursa Thailand diklaim sebagai pasar dengan performa terburuk di Asia Tenggara tahun ini. Nilai tukar baht melemah 0,3% menjadi 32,690 per dolar AS pada Senin siang di Bangkok. Sebelumnya, baht menyentuh 32,773, yang terlemah sejak 7 Juni 2010.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper