Bisnis.com, SURABAYA - Banjir akibat meluapnya Bengawan Solo sejak Minggu (15/12/2013) memaksa 1.675 orang di Bojonegoro mengungsi.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menguraikan sampai Jumat (20/12) sebanyak 8.562 KK terdampak banjir. "Air menggenangi 100 desa dari 15 kecamatan," jelasnya, Jumat (20/12/2013).
Sutopo menuturkan banjir juga menyebabkan empat anak di Bojonegoro meninggal. Mereka meninggal pada hari berlainan. Korban terakhir, Maharani Putri, 1,5, asal Desa Semanding, Kecamatan Kota Bojonegoro. Korban tenggelam tak jauh dari rumahnya, Rabu (18/12) sore.
Adapun korban banjir pada hari sebelumnya Mustain, 3 tahun, warga Desa Payaman, Kecamatan Ngraho; Andika Sanca Putra, 13 tahun, warga Desa Kedungbondo, Kec Balen; dan Riva Mariska, dan 7 tahun, warga Dusun Bungas, Desa Guyangan, Kec Trucuk.
Banjir sampai juga menyebabkan 4.965 hektare sawah, 575 hektare polowijo dan 379 hektare pekarangan terendam banjir.
Penanganan banjir saat ini di antaranya penguatan beberapa tanggul Bengawan Solo di Desa Kanor dan Desa Kadungrejo. Upaya lain adalah dibangunnya shelter evakuasi banjir.
Kepala BNPB Syamsul Maarif menyatakan jajarannya akan memberikan pendampingan dan memperkuat Pemda dalam penanganan bencana.
Bupati Bojonegoro Suyoto memperkirakan sampai Rabu (18/12) lalu kerugian akibat banjir Rp8,89 miliar. Selain merusak sawah kerugian juga dikarena sejumlah bendungan jebol, salah satunya Tanggul Kadungrejo Boureno.