Bisnis.com, SAMARINDA - Pemerintah Provinsi Kaltim melalui Dinas Pekerjaan Umum mengusulkan anggaran untuk jalan pendekat Jembatan Kembar (Mahakam IV) sebesar Rp 100 miliar. Jalan pendekat itu di dua sisi, yakni Samarinda Seberang dan Samarinda Kota.
"Nilai proyek jalan pendekat memang sama dengan nilai proyek jembatan kembar. Karena, jalan pendekat ini memakai struktur jembatan, bukan memakai struktur jalan. Jadi, jalan pendekat ini memang mahal," ujar Kepala Dinas PU Kaltim, M. Taufik Fauzi diwawancarai seusai acara penyerahan DIPA di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (16/12/2013).
Saat ini, jembatan Kembar Mahakam dibangun menggunakan dana APBD Kaltim 2012-2013 dengan nilai kontrak Rp 171,6 miliar belum semuanya anggaran terserap. Proyek pembangunan jembatan kembar dikerjakan PT PP-Perdana/KSO dengan waktu pelaksanaan 418 hari (Nopember 2012 – Desember 2013).
Pembangunan Jembatan Kembar (Mahakam IV) baru tahap menyelesaikan Pylon pertama dan Pylon kedua. Adapun, pylon Ketiga juga masih dalam tahap pengerjaan. Jembatan kembar ini berdampingan dengan Jembatan Mahakam Samarinda untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang sangat parah.
"Sesuai kontrak belum semua terserap. Saya kini sedang kondisikan rapat terakhir membahas jembatan kembar karena anggaran 100% tidak terserap semua," ujar Taufik. Dengan selesainya pembangunan pylon, ditargetkan, jembatan Kembar pada akhir 2014 kontruksi bajanya akan terpasang semua.
Jembatan Mahakam Kembar yang dibangun ini memiliki panjang bentang 220 meter, lebar 16,9 meter dan tinggi clearance vertikal 22 meter bertipe pelengkung rangka baja. Pembangunan jembatan kembar selain mengatasi kemacetan, juga dimaksudkan untuk memperlancar konektifitas antar daerah untuk mendukung kelancaran program Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Kaltim.