Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tenun Lombok Tawarkan Motif Elegan

Hampir semua daerah di Indonesia memiliki kain dengan ciri dan motif yang khas. Kain-kain tradisional tersebut biasanya digunakan sebagai pakaian adat atau untuk moment-moment tertentu dan memiliki maknanya tersendiri.

Bisnis.com, LOMBOK – Hampir semua daerah di Indonesia memiliki kain dengan ciri dan motif yang khas.  Kain-kain tradisional tersebut biasanya digunakan sebagai pakaian adat atau untuk moment-moment tertentu dan memiliki maknanya tersendiri.

Salah satu daerah yang terkenal dengan kain tenunnya ialah Lombok. Tidak sedikit wisatawan yang saat ini menjadikan kain-kain tradisional tersebut sebagai oleh-oleh.

Bagi para traveler yang ingin berburu tenun khas Lombok silakan berkunjung ke Desa Sukarara yang berjarak sekitar 10 menit dari Bandara Internasional Lombok.

Desa Sukarara memang terkenal sebagai surganya tenun khas Lombok. Pasalnya, dari sekitar 500 penduduk, 200 diantaranya bekerja sebagai penenun. Keahlian menenun memang sudah diajarkan oleh sang ibu kepada anak perempuannya sejak si anak berusia 10 tahun.

Ada dua jenis tenun yang dihasilkan yakni tenun songket dan tenun ikat. Perbedaannya, bila tenun songket motifnya hanya ada pada satu sisi, sedangkan kain tenun ikat ada pada  kedua sisi kain.

“Hampir di semua rumah memiliki alat tenunnya masing-masing. Tenun yang dihasilkan setiap keluarga pun memiliki motif yang berbeda karena pola dan pewarnaannya merupakan nilai turun temurun yang dari generasi sebelumnya,” sebut saja Hakim, salah seorang masyarakat di desa Sukarara yang menjadi pemandu Bisnis ketika berkunjung ke desa tersebut.

Menurutnya, sebelum ditenun, dibuatlah desain dengan mengaitkan helaian benang berbagai warna pada sebilah bambu. Semakin banyak bambu yang digunakan akan semakin rumit motifnya.

Tenun yang dihasilkan masyarakat di desa Sukarara ini memang dinilai paling rumit dengan pola tradisional khas timur. Selain itu, terdapat juga kain tenun songket yang menggunakan benang songket emas sehingga membuatnya terlihat lebih indah dan elegan.

Memang dari sisi harga tenun di desa Sukarara ini agak lebih mahal. Pasalnya, untuk membuat satu kain dengan panjang 2 meter dan lebar 60 meter dibutuhkan waktu pengerjaan sekitar 2 minggu.

Harga yang dibanderol bervariasi, mulai dari Rp100.000 hingga Rp5 juta, tergantung dengan motif, panjang kain, serta tingkat kerumitan. Kain-kain tersebut pun ada yang sudah dibentuk menjadi peci, syal, kemeja, dan sarung.

Agar lebih terkoordinir, kain-kain yang sudah dihasilkan masyarakat desa tersebut dijual pada koperasi yang terletak di depannya. Selain bisa memilah-milih tenun atau songket, pengunjung juga dapat melihat secara langsung cara pembuatannya serta bergaya dengan menggunakan pakaian adat khas Lombok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dewi Andriani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper