Bisnis.com, JAKARTA - Mendikbud Mohammad Nuh memberi peluang SMK berbasis pesantren untuk membuka minat pada bidang ekonomi, terutama ekonomi syariah.
"Kalau di perguruan tinggi sudah ada jurusan ekonomi syariah, maka di SMK sudah ada pada bidang ekonomi, namu SMK berbasis pesantren bisa membuka minat pada bidang ekonomi syariah," kata dalam acara Workshop Nasional SMK Berbasis Pesantren dan Pelaku Industri di Surabaya, Minggu (8/12/2013).
Dalam kesempatan itu, Mendikbud menyarankan 810 SMK berbasis pesantren se-Indonesia yang 90% berada di Jawa itu untuk membentuk konsorsium SMK berbasis pesantren.
"Konsorsium itu penting, karena nanti bisa menjalin kerja sama dengan lembaga sertifikasi untuk keahlian pada masing-masing SMK, seperti keuangan, IT, otomotif, tata boga, dan sebagainya," katanya.
Menurut dia, siswa SMK ke depan tidak hanya memperoleh ijazah, tapi juga sertifikat keahlian. "Itu ibarat SIM, ada kemampuan mengemudikan kendaraan tapi juga punya SIM," katanya.
Dia menilai sertifikat itu penting karena Komunitas ASEAN 2015 menuntut sertifikat keahlian itu dalam persaingan. "Nantinya, Kemendikbud sendiri hanya melakukan pengawasan standar," katanya.