Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks Penjualan Eceran di Semarang Naik 8,5%

Indeks penjualan eceran di Kota Semarang pada Oktober 2013 naik ke level 263,7 poin atau secara meningkat 8,5% dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya.

Bisnis.com, SEMARANG – Indeks penjualan eceran di Kota Semarang pada Oktober 2013 naik ke level 263,7 poin atau secara meningkat 8,5% dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V Sutikno mengungkapkan peningkatan penjualan eceran tersebut bersumber dari kelompok perumahan dan bahan bakar minyak sebesar 15,5%, khususnya pada subkelompok barang konstruksi. 

“Target penyelesaian proyek perumahan yang dibiayai pemerintah menjelang berakhirnya tahun anggaran 2013, diperkirakan menjadi stimulus kuat yang bakal memicu kenaikan omzet penjualan barang-barang konstruksi,” katanya, Rabu (20/11/2013).

Percepatan penyelesaian proyek perumahan tersebut juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan pasokan persediaan rumah seiring masih kuatnya permintaan masyarakat akan rumah hunian seperti hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) di Jateng Triwulan III-2013. 

Sementara, kenaikan omset penjualan pada bahan bakar diperkirakan lebih disebabkan oleh faktor kenaikan harga Pertamax, setelah kenaikan harga minyak dunia dan melemahnya nilai tukar rupiah. 

"Selain kelompok perumahan dan bahan bakar, peningkatan omset penjualan diperkirakan juga bersumber dari kelompok bahan makanan sebesar 6,3% dan meningkatnya konsumsi masyarakat tersebut sejalan dengan menguatnya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi baik saat ini maupun pada enam bulan ke depan," katanya.

Hasil survei konsumen periode Oktober 2013 yang dilakukan terhadap 300 rumah tangga di Kota Semarang menunjukkan adanya kenaikan indeks bulanan 2,3%, sehingga indeks naik ke level 71,7 poin.

"Hasil survei juga diketahui mayoritas responden pedagang eceran memperkirakan harga dan penjualan pada tiga dan enam bulan mendatang secara umum akan mengalami peningkatan relatif tinggi," katanya. 

Tingginya ekspektasi indeks omset penjualan selain disebabkan oleh peningkatan harga juga disebabkan oleh ekspektasi peningkatan permintaan masyarakat, seiring dengan persiapan perayaan Natal, Tahun Baru, dan Imlek yang diperkirakan masih terus berlanjut hingga enam bulan mendatang dan adanya stimulus persiapan Pemilu Legislatif April 2014. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper