Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Sawit Tersumbat, Ini Permintaan Wapres Boediono pada PM Rutte

Wakil Presiden Boediono menanyakan hambatan ekspor minyak sawit ke Belanda kepada PM Kerajaan Belanda Mark Rutte, dan minta agar segera dicarikan penyelesaian.
PM Mark Rutte dan Presiden SBY/Antara
PM Mark Rutte dan Presiden SBY/Antara

Bisnis.com, JAKARTA  - Wakil Presiden Boediono menanyakan hambatan ekspor minyak sawit ke Belanda kepada PM Kerajaan Belanda Mark Rutte, dan minta agar segera dicarikan penyelesaian.

"Minyak sawit merupakan industri yang sangat penting di Indonesia dan berkesinambungan. Kami berharap agar ekspor minyak sawit dapat meningkat kembali," kata Boediono saat menerima kunjungan PM Rutte di Istana Wapres, Jakarta, Jumat (22/11).

Turut hadir dalam pertemuan itu, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Pedagangan Gita Wiryawan, Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda Retno L.P. Marsudi, dan Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia Tjeerd Feico de Zwaan.

Kunjungan ke Indonesia adalah kali pertama bagi PM Rutte semenjak ia terpilih menjadi perdana menteri pada 14 Oktober 2010, dan terpilih kembali pada November 2012.

Menanggapi pertanyaan Wapres, PM Rutte mengatakan ia akan berusaha menyelesaikan hambatan yang terjadi pada ekspor minyak sawit Indonesia.

"Saya mengerti, ada 3,7 juta pekerja di bidang minyak sawit, ini menunjukkan minyak sawit merupakan industri yang besar dan penting bagi Indonesia. Semoga secara bertahap dapat diperbaiki," ujar PM Rutte.

PM Rutte mengharapkan kunjungannya ke Indonesia semakin meningkatkan hubungan yang telah dijalin kedua negara selama ini. "Kemarin telah ditandatangani dua buah nota kesepahaman di bidang ekonomi," ujar PM Rutte.

Dalam pertemuan itu, PM Rutte memuji perekonomian Indonesia. "Kami masih memiliki potensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi kendala utama ada pada infrastruktur," ucap Wapres.

Untuk itu, Wapres mengundang investor dari negeri Belanda bekerja sama membangun infrastruktur di Indonesia.

Indonesia, dikatakan Wapres, memiliki potensi lainnya, yaitu populasi penduduk yang mayoritas berusia muda. "Ya, saya mendengar penduduk muda Indonesia yang berusia di bawah 40 tahun sebanyak 60%," kata PM Rutte.

Tetapi, menurut Wapres, Indonesia harus dapat menyediakan lapangan pekerjaan pada beberapa tahun mendatang, agar banyaknya penduduk usia muda dapat menjadi dividen demografi, bukan menjadikannya bencana demografi.

Tantangan lain yang dihadapi oleh Indonesia, dikatakan Wapres, adalah para penduduk usia muda itu harus dibekali dengan pendidikan atau keahlian agar dapat bekerja atau membuka lapangan pekerjaan.

"Investasi harus dilakukan di bidang pendidikan keahlian teknik, karena saat ini kita sudah mengalami inflasi sarjana di bidang sosial, seperti ekonomi, pengacara dan sarjana lainnya," ucap PM Rutte.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper