Bisnis.com, BANDUNG - Gabungan kelompok tani (Gapoktan) tanaman hias Kabupaten Bandung Barat mendesak pembangunan pusat promosi produk mandiri ketimbang menumpang di Rawabelong, Jakarta.
Ketua Gapoktan tanaman hias Kabupaten Bandung Barat Adil Hendra mengatakan keuntungan yang bisa didapatkan dari sisi pendapatan asli daerah (PAD) berupa retribusi langsung. Adapun, dari sisi petani mereka bisa dengan harga lebih tinggi dalam menjual hasil tanamannya.
"Selama ini dengan menjual bunga ke pusat promosi Rawabelong, maka yang mengeruk keuntungannya adalah Pemprov DKI Jakarta. Padahal, yang memasoknya adalah petani dari Jabar," katanya kepada Bisnis, Kamis (21/11).
Menurut dia, pembangunan pusat promosi itu bisa direalisasikan mengingat 15.000 kepala keluarga yang tersebar di 14 desa dan 3 kecamatan seperti Cisarua, Parongpong, Lembang merupakan petani tanaman hias yang berkontribusi besar terhadap Rawabelong.
Padahal omzet yang dihasilkan dari bisnis tanaman hias ini bisa mencapai Rp3 miliar setiap bulannya. Besarnya, pundi-pundi rupiah yang beredar diharapkan bisa lebih meningkatkan kesejahteraan si petani ketimbang mereka yang hanya memiliki tempat.
"Karena orang Jakarta itu mereka yang memiliki uang, kenapa tidak kita paksa mereka datang ke Bandung Barat untuk membeli sendiri bunganya. Dengan demikian ada peningkatan daya tawar petani," ujarnya.
Selain itu, dengan adanya pusat promosi pun memberi peluang bagi petani untuk mengetahui langsung mengenai kebutuhan pasar berikut trennya. Sehingga petani senantiasa menyesuaikan diri.