Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah, Ternyata Indonesia Lebih Dulu Sadap Australia

Ribut-ribut soal aksi penyadapan Australia terhadap Indonesia dilawan media Negeri Kanguru itu dengan berita tentang penyadapan yang pernah dilakukan Indonesia terhadap negara tersebut. Laman theaustralian.com.au menyebutkan Indonesia pernah melakukan penyadapan terhadap Australia pada 2004.
/creenshot laman theaustralian.com.au
/creenshot laman theaustralian.com.au

Bisnis.com, JAKARTA – Ribut-ribut soal aksi penyadapan Australia terhadap Indonesia dilawan media Negeri Kanguru itu dengan berita tentang penyadapan yang pernah dilakukan Indonesia terhadap negara tersebut.

Laman theaustralian.com.au menyebutkan Indonesia pernah melakukan penyadapan terhadap Australia pada 2004.

Laman ini mengutip pernyataan mantan Kepala BIN AM Hendropriyono pada wawancara 2004, yang menyebutkan bahwa Indonesia yang menyatakan tidak pernah memata-matai Australia justru berlaku sebaliknya.

Dengan menggunakan keterangan AM Hendropriyono, laman ini menyebutkan BIN pernah menyadap percakapan dan komunikasi telepon pihak sipil dan militer Australia.

Dalam laman itu menyatakan Indonesia hampir bisa merekrut warga Australia untuk menjadi mata-mata.

“Jenderal Hendropriyono, yang mengepalai Badan Intelijen Negara saat pemerintahan Indonesia dipimpin Megawati Soekarnoputri, menyebutkan kedua belah pihak saling mengetahui soal adanya penyadapan selama krisis Timor Timur,” demikian tulis theaustralian.com.au seperti dilaporkan Kabar24.com, Rabu (20/11/2013).

“Kami ingin mengetahui apa yang dibicarakan tentang kami,” ujar Hendropriyono saat dalam wawancara dalam acara Nine’s Sunday.

“Kami katakan ini menjadi rahasia umum. Anda tahu, bersifat rahasia tapi seluruh publik tahu. Ini merupakan aktivitas intelijen yang relatif umum,” tulis theaustralian.com.au mengutip pernyataan Hendropriyono.

Dalam wawancara itu Hendropriyono menduga Australia juga melakukan hal yang sama. “Bodoh jika tidak melakukan itu, ya kan.”

Dalam wawancara itu Hendropriyono juga dikatakan “hampir, tapi tidak” berhasil merekrut pihak-pihak di Australia untuk memasok informasi penting ke Indonesia.

Hendropriyono, kutip laman ini, mengklaim telah menghentikan aktivitas pengintaian karena Indonesia dan Australia kini menghadapi musuh bersama yakni terorisme global.

Sementara itu, terkait kasus penyadapan yang dilakukan Australia belakangan ini ke Indonesia, Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyebutkan bahwa “semua negara mengumpulkan informasi.”

Namun, lanjut laman Australia ini, Menlu Indonesia Marty Natalegawa menyampaikan bantahan yang tak mendasar.

"Saya punya kabar untuk Anda. Kami tidak melakukan itu. Kami tentu tidak pernah melakukan itu kepada sesama sahabat,” ujar Menlu Marty seperti dikutip laman Australia ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Nurbaiti
Sumber : Kabar24.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper