Bisnis.com, London--Tim investigasi cybercrime Inggris mencari sumber rentetan spam yang dapat membekukan komputer dan meminta tebusan pada jutaan pelanggan perbankan.
Seperti dikutip Reuters pada Sabtu (16/11/2013), badan nasional penanggulangan kejahatan Inggris menyebutkan tim tersebut mulai bekerja pada bulan lalu. Pasalnya, saat ini sedang terjadi serangan spam email, dimana penerima email akan mengira itu dikirimkan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya.
Serangan spam pada email itu dianggap sangat berisiko, karena dikirimkan secara masal dan mengincar pelaku usaha kecil menengah.
Spam pada email itu berisi lampiran berupa korespondensi yang terkait dengan email penerima, seperti pesan suara, fax, dan rincian tagihan untuk segera dibayarkan. padahal, lampiran tersebut mengandung virus dan malware yang berbahaya bagi komputer.
Selain itu, lampiran itu juga terhubung ada jaringan yang disebut Cryptolocker yang dapat mengekskripsi data komputer pengguna jaringan itu. Kemudian, akan muncul pesan yang menuntut pembayaran sekitar US$865 agar pengguna komputer dapat mendapatkan kembali datanya.
Badan penanggulangan kejahatan Inggris pun meminta masyarakat yang menerima pesan itu untuk tidak membayarnya, karena tidak ada jaminan data tersebut akan diberikan oleh pelaku kejahatan.