Bisnis.com, BANDUNG - Konsumsi listrik pelanggan PT PLN Distribusi Jabar dan Banten (DJBB) naik 10% pada triwulan III/2013 menjadi 40.428 GWh dari periode yang sama tahun sebelumnya 36.822 GWh.
Senior Supervisor Manager Humas PT PLN DJBB Agus Yuswanta mengatakan konsumsi listrik tertingi terjadi di sektor pelangan industri sebesar 22.174 GWh (55 %), sektor rumah tangga 13.059 Gwh (32%), sektor bisnis 4.092 GWH (10%) dan sektor pelanggan pemerintahan sosial masing-masing 1%.
"Total konsumsi listrik di Jawa Barat dan Banten hingga Oktober mencapai 35% dari total konsumsi listrik dalam sistem Jawa Bali yakni 117.144 GWh," katanyakepada Bisnis hari ini, Kamis (14/11/2013).
Pertumbuhan konsumsi tertinggi terjadi pada pelanggan industri sebesar 1.995 GWh dari periode yang sama pada tahun sebelumnya. Diikuti oleh pelangan rumah tangga 809,3 GWh dan pelangan bisnis 731,9 GWh.
Pertumbuhan tertinggi adalah pelanggan bisnis 22%, diikuti oleh pelangan industri 10% dan pelanggan rumah tanga 7%. "Hal ini menunjukan bahwa konsumsi listrik untuk sektor produktif [industri dan bisnis] semakin meningkat," ujarnya.
Meningkatnya konsumsi listrik tersebut disebabkan bertambahnya jumlah pelanggan dan semakin mudahnya akses layanan PLN dan beberapa program kemudahan lainnya seperti tambah daya gratis.
Hingga Oktober 2013 pelangan PLN DJBB telah mencapai 11.132.500. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya hanya 10.254.774 pelanggan.
Dia menambahkan, angka pelanggaran pemakaian listrik pun terbilang tinggi. Hingga Oktober 2013 PLN DJBB berhasil menemukan 21.812 pelanggaran pemakaian listrik.
Pihaknya berjanji untuk mengoptimalkan kegiatan penertiban pemakaian tenaga listrik (P2TL) di wilayah Jabar-Banten. P2TL merupakan kegiatan rutin untuk mencegah pemakaian listrik secara ilegal.
"Listrik ilegal ini sangat membahayakan masyarakat terutama risiko terjadinya kebakaran. Kami berhasil menyelamatkan sekitar Rp60 miliar potensi pendapataan PLN DJBB dari kegiatan penertiban pemakaian listrik ilegal," ujarnya.