Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apindo : Sumut Harus Genjot Ekspor Pada November

Provinsi Sumatra Utara dinilai harus menggenjot ekspor pada November 2013 untuk mengejar angka surplus perdagangan luar negeri meskipun pada September lalu neraca perdagangan masih surplus.

Bisnis.com, JAKARTA - Provinsi Sumatra Utara dinilai harus menggenjot ekspor pada November 2013 untuk mengejar angka surplus perdagangan luar negeri meskipun pada September lalu neraca perdagangan masih surplus.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut Laksamana Adhyaksa mengatakan neraca perdagangan Sumut pada September hingga November biasanya mengalami peningkatan. Menjelang akhir tahun, nilai ekspor sudah seharusnya ditingkatkan.

"Desember biasanya akan turun lagi karena negara tujuan ekspor seperti Eropa dan lainnya akan ada perayaan Natal, libur panjang dan musim dingin. Harus digenjot habis-habisan ekspor November," kata dia ketika dihubungi Bisnis, Jumat (1/11/2013).

Untuk menggenjot ekspor pada 2 bulan menjelang akhir tahun diharapkan agar semua pihak mendukung peningkatan kinerja dengan maksimal. Dukungan ekspor dapat berupa pasokan energi listrik dan gas yang lebih stabil agar proses produksi tidak terganggu.

Beberapa waktu terakhir, sambungnya, kinerja industri sedikit terhambat dengan adanya unjuk rasa yang dilakukan oleh buruh. Gangguan produksi juga terpengaruh oleh adanya libur panjang dan cuti bersama yang mengakibatkan menurunnya produksi manufaktur.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mencatat neraca perdagangan luar negeri Sumut pada September 2013 mengalami surplus sebesar US$397,50 juta, angka ini melonjak 28,95% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yaitu sebesar US$308,26 juta.

Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, angka neraca perdagangan tersebut mengalami penurunan 11,84% dari US$450,88 juta pada September 2012 menjadi US$397,50 juta pada September 2013.

Surplus terbesar neraca perdagangan luar negeri Sumut dengan negara mitra utama selama Januari–September 2013 berturut-turut adalah senilai US$657,28 juta dengan Jepang, senilai US$484,60 juta dengan India, senilai US$336,97 juta dengan Amerika Serikat, senilai US$305,55 juta dengan Belanda, dan senilai US$180,48 juta dengan Spanyol.

Adapun yang mengalami devisit terbesar adalah dengan negara Singapura yaitu senilai US$578,58 juta, Malaysia yaitu senilai US$454,54 juta, Australia senilai US$170,47 juta, dengan Argentina US$140,63 juta, dan Thailand senilai US$48,65 juta.

Di sisi lain, BPS melaporkan nilai ekspor melalui pelabuhan muat di wilayah Sumut pada September 2013 sebesar US$793,69 juta, angka ini mengalami peningkatan dibanding Agustus 2013 sebesar 14,08%, yakni dari nilai sebesar US$695,73 juta.

Kendati demikian, jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada bulan yang sama tahun lalu, nilai ekspor September 2013 mengalami penurunan sebesar 7,85%. Sementara bila dihitung akumulasi sepanjang Januari hingga September 2013, total nilai ekspor Sumut mencapai US$7,09 miliar mengalami penurunan 9,40% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Rilis BPS yang dipublikasikan Jumat (1/11/2013) menyebutkan nilai impor melalui Sumut pada September 2013 mencapai US$396,19 juta, atau naik sebesar 2,25% dibanding Agustus 2013 yang mencapai US$387,46 juta.

Akan tetapi, bila dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya, angka impor September 2013 mengalami penurunan sebesar 3,46%, yakni dari US$410,39 juta pada September 2012 menjadi US$396,19 juta pada September 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sukirno
Editor : Lahyanto Nadie
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper