Bisnis.com, BANDUNG-Meskipun sudah mendapatkan suntikan modal hingga Rp2 triliun, empat badan usaha milik daerah (BUMD) Kota Bandung hingga kini belum memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Bandung, Haru Suandharu, mengatakan empat BUMD yang belum memberikan kontribusi adalah BPR Kota Bandung, PD Kebersihan, PD Pasar dan PDAM Tirta Wening.
"Laporan terakhir mereka menyetor Rp700 miliar, tapi itu termasuk tanah dan bangunan. Sedangkan nominal dana tunai hanya Rp150 miliar. Jadi, belum BEP [break event point]," katanya kepada Bisnis, Kamis (10/10).
Menurutnya, perusahaan daerah air minum memang telah mendapatkan untung, tetapi jumlah utangnya lebih besar dari keuntungan yang didapatkan.
Untuk PD Kebersihan dan BPR sama sekali belum mampu mendapatkan keuntungan. Bahkan, pada 2014 PD Kebersihan kembali mengajukan subsidi sebesar Rp72 miliar dari tahun sebelumnya Rp62 miliar.
Sedangkan BPR, meskipun sudah menyerap penyertaan modal hingga Rp30 miliar, hingga kini masih belum menunjukan kinerja yang diharapkan. Demikian juga dengan PD Pasar yang untung Rp2,5 miliar, tetapi jumlah pasar yang harus direnovasi jauh lebih banyak.
Untuk meningkatkan performa BUMD tersebut, saat ini sedang dikaji pembentukan Holding BUMD, berupa badan yang akan bertanggungjawab dalam meningkatkan performa perusahaan daerah tersebut.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyayangkan buruknya kinerja BUMD tersebut.
Menurut dia, saat ini tidak sedikit aset milik daerah yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga, akan tetapi dalam praktiknya tidak memberikan keuntungan maksimal.