Bisnis.com, BALI - Para pimpinan dan menteri Asia Pacific akan berkumpul pekan ini di Bali untuk membahas revitalisasi perdagangan untuk menajaga pemulihan perekonomian global, menciptakan lapangan kerja, dan keseimbangan dan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.
Seperti dikutip dari http://www.apec2013.or.id, setelah pertemuan Pejabat Senior APEC yang menyimpulkan pada Rabu, Pemimpin dan para Menteri akan fokus pada penguatan perdagangan bebas dan investasi di kawasan
Hal itu untuk menangani ketidakadilan tumbuh dan tantangan lingkungan yang merupakan produk transisi ekonomi dan meningkatkan konektivitas untuk memfasilitasi perpindahan barang, orang, dan modal lintas wilayah untuk mendorong produktivitas.
"Anggota ekonomi APEC bersatu dalam komitmen kami untuk membangun Asia-Pasifik tangguh sebagai mesin pertumbuhan dan mengambil langkah-langkah praktis untuk mendukung terwujudnya tujuan ini," ujar Duta Besar Yuri Thamrin, memimpin Senior Official APEC.
"Para pemimpin dan menteri akan memiliki kesempatan untuk menilai upaya kami untuk hambatan yang lebih rendah dan lebih mengejar kami dari Bogor Goals untuk perdagangan bebas dan investasi di daerah pada 2020," jelasnya.
Para pemimpin negara akan datang bersama-sama pada 7-8 Oktober untuk dua retret untuk membahas kebijakan.
Mereka juga akan terlibat dengan pimpinan pelaku usaha/industri dan mempertimbangkan rekomendasi mereka untuk meningkatkan lingkungan usaha di wilayah melalui dialog dua arah yang konstruktif.
Sementara itu, para menteri akan bertemu pada 4-5 Oktober untuk memeriksa tindakan dan wawasan yang bermunculan dari pembahasan APEC, proyek dan kerja sama ekonomi dan teknis antara perekonomian, kementerian, sektor swasta dan lembaga mitra regional dan global.
"Wilayah APEC telah dipengaruhi oleh ketidakpastian lanjutan karena ekonomi pulih dari krisis keuangan global dan menghadapi pergeseran dalam kebijakan stimulus yang disiapkan untuk mengatasinya," kata Dr Alan Bollard, Direktur Eksekutif Sekretariat APEC .
Kawasan APEC memiliki kekuatan miliar orang dan menyumbang 45% dari perdagangan global dan separuh dari total produk domestik bruto .