Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Erupsi Gunung Sinabung Kerek Inflasi Sumut

Bisnis.com, MEDAN - Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, sejak pertengahan September 2013 mengerek harga sayuran dan menyebabkan inflasi Sumut pada September 2013 sebesar 0,10% sehingga inflasi komulatif mencapai 8,40%.

Bisnis.com, MEDAN - Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatra Utara, sejak pertengahan September 2013 mengerek harga sayuran dan menyebabkan inflasi Sumut pada September 2013 sebesar 0,10% sehingga inflasi komulatif mencapai 8,40%.

Meletusnya Gunung Sinabung membuat pasokan sayuran di Medan berkurang drastis sehingga kenaikan harga beberapa komoditas hortikultura asal Karo meroket. Kenaikan harga sayuran itu membuat inflasi di Medan, kota terbesar di Sumut, mencapai 0,12%.

Hajizi, Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut menyebutkan terjadinya inflasi di Medan pada September 2013 dipengaruhi oleh adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas antara lain emas perhiasan, kontrak rumah, tarif air minum PAM, daging ayam ras, sepeda motor, ketupat, dan sawi hijau.

BPS mencatat harga emas perhiasan naik 15,73%, kontrak rumah naik 5,4%, tarif air minum PAM naik 22,10%, harga daging ayam ras naik 10,63%, dan harga sepeda motor naik 5,15%. Harga ketupat lontong sayur naik 8,24% dan harga sawi hijau naik 33,81%.

Pada September 2013 Indeks Harga Konsumen (IHK) di Sumut mengalami peningkatan, yakni Medan 0,12% dan Pematangsiantar 0,73%. Adapun dua kota lainnya mengalami deflasi, yakni Sibolga 0,99% dan Padangsidimpuan 0,67%.

"Dengan demikian Sumut pada September mengalami inflasi 0,10%. Laju inflasi komulatif Medan mencapai 8,42%, Pematangsiantar 9,29%, Sibolga 7,89% dan Padangsidimpuan 6,41%," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (1/10/2013).

Dia menuturkan dari 16 kota IHK di Sumatra, sebanyak 9 kota mengalami inflasi di mana inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pinang 1,70% dan inflasi terendah terjadi di Padang sebesar 0,05%. 

Adapun 7 kota di Sumatra mengalami deflasi, dimana deflasi tertinggi terjadi di Sibolga, Sumut, sebesar 0,99% dan deflasi terendah terjadi di Palembang sebesar 0,44%.

Mikael Budisatrio, Ketua Harian Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumut, mengatakan inflasi bukan hanya disebabkan oleh permintaan dan pasokan barang, tetapi juga dipengaruhi oleh sektor-sektor ril. 

"Inflasi lebih dipengaruhi oleh sektor ril seperti meletusnya Gunung Sinabung. Kemudian kenaikan BI rate tidak langsung menaikkan inflasi, tetapi karena rupiah melemah sehingga harga sepeda motor juga naik," tuturnya.

Lusiantini, Kepala Bidang Program Dinas Pertanian Pemprov Sumut, mengatakan erupsi Gunung Sinabung membuat produksi sayuran di 4 kecamatan di Karo menurun. 

Keempat kecamatan yang ada di kaki Gunung Sinabung antara lain Namanteran, Simpang Empat, Payung, dan Tiganderket. Sayuran yang banyak ditanam petani di 4 kecamatan tersebut antara lain sawi, bayam, kol, cabai, kentang dan lain-lainnya.

"Selain karena Sinabung, juga terjadi kemarau panjang selama Juli-September sehingga produksi cabai dan tomat dari Karo berkurang," tegasnya.

LEBIH TINGGI

Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatra Utara Gunawan Benjamin mengatakan inflasi Sumut sebesar 0,10% dinilai lebih tinggi dari rata-rata nasional yang mencetak deflasi sebesar 0,35%. 

Kendati demikian, besaran inflasi Sumut masih sesuai ekspektasi sebelumnya. Beberapa masalah diluar kemampuan manusia menjadi pemicu laju inflasi di Sumut.

"Salah satunya adalah letusan Gunung Sinabung yang membuat sisi supply bermasalah. Hal ini yang sempat mengakibatkan sejumlah bahan kebutuhan pokok seperti cabai dan sayuran naik di Sumut. Namun kenaikan harga bahan pokok tersebut tidak berlangsung lama, sehingga dampak tekanannya masih bisa ditolerir," kata dia.

Selain itu, dampak letusan Gunung Sinabung tidak begitu memberikan kecemasan berlebihan di pasar. Laju inflasi Sumut pada bulan kemarin di luar kontrol TPID, sehingga, meskipun secara nasional terjadi deflasi, kinerja Sumut lebih buruk. 

Pada September lalu, BPS Sumut merilis inflasi komulatif hingga Agustus 2013 mencapai 8,28%, sedangkan inflasi year-on-year Sumut mencapai 9,21%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper