Bisnis.com, HONGKONG - PT Bank Mandiri Tbk meraup pendapatan fee based dari transaksi valas per Juli 2013 sebesar Rp0,81 triliun atau naik 18% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu sebesar Rp0,68 triliun.
Direktur Treasury, Financial Institutions & Special Asset Management Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan pihaknya ingin menjadi salah satu bank utama dalam bertransaksi di Asia Tenggara. Volume transaksi valas di Mandiri hingga akhir Juli 2013 mencapai US$130,3 miliar, tumbuh 24,38% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu US$104,62 miliar.
"Untuk bisnis transaksi valas, akhir tahun mungkin bisa tumbuh 30%," kata Royke di sela-sela penyerahan Asiamoney Award di Hong Kong, Kamis malam (26/9/2013).
Bank Mandiri meraih penghargaan Best Domestic Providers of FX Services di Indonesia 2013 dari Asiamoney.
"Kami ingin menjaga momentum pertumbuhan dengan baik dan mampu mengelola likuiditas dengan efektif," katanya.
Dia menyebutkan pihaknya kini memiliki layanan e-fx yang juga didukung 11 unit jaringan regional treasury marketing dealing room di Tanah Air.
Selain itu, juga memiliki treasury di London, Cayman island, Shanghai, Hong Kong, East Timor dan Singapura.
Bank Mandiri mencatatkan fee based income dan net interest income dari bisnis treasury per Juli 2013 sebesar Rp1,62 triliun dengan volume transaksi US$214,15 miliar.
Pencapaian bisnis treasury itu meningkat 35,61% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1,19 triliun dengan volume US$294,90 miliar.
