Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Headlines Koran: The Fed Kuatkan Rupiah, Indonesia Tetap Waspada

Bisnis.com, JAKARTA—Isu putusan rapat Dewan Gubernur Bank Sentral AS yang menunda stimulus moneter menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Jumat (20/9/2013).

Bisnis.com, JAKARTA—Isu putusan rapat Dewan Gubernur Bank Sentral AS yang menunda stimulus moneter menjadi sorotan utama berbagai media nasional hari ini, Jumat (20/9/2013).

Selain itu, juga ada sorotan soal daya daya tahan perusahaan asuransi nasional menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015..

The Fed Kuatkan Rupiah
Langkah bank sentral AS menunda rencana mengurangi stimulus ekonomi, membuat nilai rupiah menguat tajam. Sepanjang Kamis (19/9), rupiah diperdagangkan pada kisaran Rp10.694 hingga Rp11.325 per dolar AS (KOMPAS).

Tersengat Gairah Keputusan Bernanke
Keputusan bank sentral AS yang dipimpin Ben Bernanke menunda pengurangan stimulus pada bulan September ini langsung meniupkan gairah di pasar keuangan negara-negara emerging market, termasuk Indonesia (KONTAN).

Asuransi Lokal Bakal Mati?
Asean Economic Community (AEC) 2015) sudah di depan mata. Banyak sektor bisnis nasional sudah melakukan ancang-ancang agar tidak terlibas dalam derasnya persaingan global. Tak terkecuali, industri asuransi nasional. Hanya saja, keharusan untuk memenuhi Risk Based Capital sebesar Rp100 miliar dirasa bakal memberatkan pemain lokal yang bermodal pas-pasan (NERACA).

Indonesia Tetap Waspada
Di luar dugaan, bank sentral AS menunda pengurangan stimulus moneter yang sedianya dilakukan bulan ini. Keputusan itu disambut positif para pelaku pasar. IIndeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia melejit paling tinggi di antara bursa saham lainnya sebesar 207,48 poin (4,65%) ke level 4.670,73 pada perdagangan Kamis (19/9). Sedangkan rupiah di pasar spot melambung 477 poin ke posisi Rp10.847 per dolar AS  (INVESTOR DAILY).   

Harus Tetap Waspada
Pelaku pasar tetap harus waspada meskipun bank sentral AS menunda pengurangan stimulus quantitative easing tahap tiga. Keputusan itu hanya sementara, dan pengurangan stumulus pasti akan terjadi dalam waktu cepat atau lambat (INDONESIA FINANCE TODAY).

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper